29 December 2006

HP vs Kambing

Source:Unknow

Category: Renungan

Kututup hidung ketika melewati kerumunan kambing. Baunya yang menyengat
ternyata tidak mengganggu penjualnya. Dalam hati sempat juga ngedumel
sich "Nih orang mau jualan kambing gak melihat-lihat tempat apa? Masak
jual hewan yg bau itu di dekat kios-kios elektronik. Kenapa nggak
sekalian aja jualan di dalam mall?" gerutuku dalam hati. Orang yang lalu
lalang, ada yang cuek, ada yang menutup hidung, ada juga yang justeru
menghampiri hewan bau itu.

Kupercepat langkah kakiku melewati tempat tersebut, mataku menatap lurus
ke depan, tepat ke sebuah kios penjual HP. Memang kios itulah yang
menjadi tujuanku ke tempat ini. Kuraba saku celana, masih tersimpan HP
type lama yang sudah 5 tahun aku gunakan. Sebenarnya HP tersebut tidak
bermasalah, masih layak untuk di gunakan, baik bertelepon maupun
ber-SMS. Tetapi untuk saat ini, HP tersebut sangatlah "tidak layak"
digunakan di tempat umum. Sering saat aku berangkat atau pulang kantor
menggunakan KRL menyaksikan penumpang yang menggunakan HP terkini,
canggih, suara polyphonic, ada radio, MP3 bahkan kamera foto & video.
Suaranya merdu sekali saat ada telepon masuk, bisa lagu klasik ataupun
lagu pop yang sedang top dari penyanyi papan atas. Sering aku ikut
melantunkan dalam hati lagu yang kebetulan aku tahu dan seakan ingin
agar pemiliknya tidak segera mengangkat telepon tersebut agar aku bisa
lebih lama mendengarkan lagu yang sedang di gandrungi banyak orang itu.
Memang luar biasa perkembangan teknologi saat ini, satu alat bisa
mewakili berbagai macam fungsi alat-alat lainnya. Tidak perlu membawa
walkman untuk mendengarkan lagu, tidak perlu bawa kamera untuk berfoto.
Cukup bawa satu buah HP, semua itu sudah bisa terwakili. Bahkan saat ini
ada semacam fasilitas untuk berbicara sekaligus melihat lawan bicara di
seberang, kalau tidak salah 3G (mohon maaf kalau istilahnya salah,
maklum belum pernah pakai)

Kadang cukup kaget juga sich saat tahu siapa saja pemilik alat-alat
canggih tersebut. Dari pegawai kantoran macam aku, pengusaha, pegawai
negeri, pegawai toko & mall bahkan pedagang bakso sekalipun. Sekali
waktu sempat kulihat, pegawai toko VCD di Glodok saling bertukar lagu
lewat fasilitas bluetooth. HP yang ada di saku celanaku, jangankan
kamera, fasilitas bluetooth pun tak ada, lelucon yang sering di
lontarkan kawan-kawan adalah "Mau dikirimin lagu bagus nggak? Pakai
bluetooth aja, kan HP kamu emang rada "b u t u t" pasti bisa
dech........" Dan seperti biasa aku cuma bisa nyengir sambil ikut
tertawa.

Sekarang semua itu akan berubah, dengan susah payah aku kumpulkan
sebagian gajiku untuk menggantikan rasa "malu" dengan "kebanggaan"
bertelepon di tempat umum. Tidak sia-sia pengorbananku selama setahun
ini, dengan terkumpulnya dana 3
juta untuk mengganti HP lama dengan HP baru, yang saya pikir dengan dana
tersebut cukuplah membeli HP canggih.

Belum sampai di depan kios HP yang kutuju, sempat terdengar pertanyaan
dari orang yang menghampiri pedagang kambing tadi.
"Bang, kambing yang itu harganya berapa bang ?"
Si pedagang menjawab " Satu juta pak"
"Kok mahal amat sih bang?"
"Itu yang terbesar pak, sehat lagi. Sangat pantas untuk Qurban !"
"Wah kalau segitu sih, mana sanggup saya beli? Berapa sih hasil dari
ngasong bang!"
("ooo ternyata orang itu adalah pedagang asongan" ujarku dalam hati)
"Kalau yang coklat itu berapa bang? Itu yang rada kecilan"
"Itu 750 ribu pak, harga pas, nggak ngambil untung besar lho pak."
"Saya cuma ada 650 ribu bang, boleh ya.........?"
"Wah pak , kalau segitu sih belum dapat, ongkos angkut ke sininya saja
sudah mahal, bagaimana kalau yang putih itu saja" kata si pedagang
sambil menunjuk kambing yang lebih kecil
"Yah sudahlah, dari pada besok belum tentu terbeli" katanya pasrah "ini
juga dari hasil nabung 3 tahun yang lalu, bang".

Seketika aku terkesiap, tiba-tiba rasa malu muncul dan mengalir deras
dalam hati-ku rasa malu ini bahkan melebihi rasa malu saat kawan-kawan
mencemooh HP butut-ku. Kuhentikan langkah kaki ini, tiba-tiba sekali aku
jadi tertarik mendekati hewan yang bau itu.
Bayangan HP baru perlahan-lahan hilang, berganti dengan bayangan gema
Takbir saat kambing, domba dan sapi di sembelih dengan menyebut asma
Allah.

"Terima kasih ya Allah, Kau telah memberikan rasa malu pada hati manusia".

****

Untuk semua sahabat Bunda: "Selamat Hari Raya Idul Adha 1427, Semoga kita termasuk hamba yang rela berkorban demi menggapai cinta-Nya"

23 December 2006

Dari Kaka' buat Bunda

Category: Daily Story

Sabtu siang setelah mandiin kakak Naila.

Naila : "Bunda...ini buat bunda dari kakak Naila. Selamat hari ibu, Bunda"
(sambil ngasih kartu berbentuk hati)
Bunda :"Terima kasih kakak. Siapa yang mbuat nih? *Terharu.com*
Naila :"Kakak Naila yang menempel di sekolahan kemaren. Tadi malam mau dikasih ke bunda
tapi kakak udah ngantuk. Jadinya bobok deh"
Bunda : "Makasih ya kak, I love u"



-for all mother over the world, happy mother's day-

19 December 2006

Sunday's Dialogue

Category: Celoteh Naila

BeTe

Bunda : "Kakak ayo maem dong"
Naila : "Nggak Mau maem"
Bunda : "Knapa sih kalo ada Bunda ma Ayah di rumah kakak susah banget maemnya?
Padahal kata mbak Ning biasanya kakak pinter loh maemnya. Knapa sih kak?"
Naila :"Lagi BeTe"
Bunda :"Siapa yang BeTe?"
Naila :"Kakak Naila BeTe"
*sambil manyun dan ngeloyor pergi dengan sepedanya*
Bunda : ???!!! *Heran tau istilah BT dari mana nih anak?!!*


Pisang

*Siang setelah makan siang, Bunda makan pisang sambil nonton TV*
Naila :"Kok Bunda makan pisang sih?"
Bunda :"Emang knapa? kakak mau?"
Naila :"Monkey maemnya pisang kan Bunda?"
Bunda :"Iya...terus" *Mulai curiga neh...*
Naila :"Berarti Bunda......"
Bunda :".....kakak....." *langsung meng-cut*
Naila :" he..he..he.." *Nyengir


Ngancam

*Lagi di kasir Jogja dept.store, Naila liat permen Yupi*
Naila :"Bunda mau ini yach?" * sambil nunjukin permen Yupi berbentuk binatang*
Bunda :"Nggak boleh"
Naila :"Nggak dimakan kok Bunda, cuma dipegang aja buat mainan"
*Naila dah tau kalo dilarang makan permen2an palagi yang ga ada label halalnya*
Bunda :"Nggak"
Naila :"Kok Bunda gitu sih?! nanti kakak Naila marah nih"
(Red-Ancaman yang biasa diucapkan Bunda kalo kakak Naila nakal "Kakak jangan
nakal, nanti bunda marah nih")

Bunda : ??!!@@#!!


Sakit Hati

Bunda : "Hallo kakak" *sedang menelpon kakak Naila*
Naila : "Hallo Bunda, apa kabar?"
Bunda : "Sehat, kakak gimana sehat?"
Naila : "Nggak, lagi sakit"
Bunda : "Sakit apa kak?" *Cemas.com*
Naila : "Sakit Hati"
Bunda : *Gubrakzzzz*

17 December 2006

Belajar Mencocokkan....

Category: Daily Story

Salah satu pelajaran kesukaan Kakak Naila saat ini adalah mencocokkan gambar. Biasanya sih, belajarnya dari activity book atau Bunda buat gambar sendiri di di whiteboard trus Naila yang mencocokkan.

Nah sekarang, coba Kakak Naila cocokin yach gambar2 kita pas ke Taman Safari Sabtu kemaren.

1. Awaas gajaaah.... A.





















2. Naila With Bunda B.















3. Naik Onta?? siapa takuut? C.













4. Naila Nyengir.... D.






















5. Kok Manyun Senyum duoong.... E.
















Kalo tante atau Om mau ikutan nyocokin juga boleh.
Jawaban dikirim via SMS ke 3131 ketik: jwb no jawaban. Contoh: jwb 1 C.
He..he..he....he... peace ah...

Cheers,
Bunda Naila

15 December 2006

Category: Others

jangan ada kesedihan
tak perlu kecewa
tatkala kita tak berada
di tengah kebahagian orang yang kita sayang

karena....
ketulusan dan kesejatian kasih sayang
justru ada pada saat orang yang kita sayang
datang dengan segala kesedihan dan kesempitan
mengaduh dan menumpahkan bebannya
di pangkuan kita

maka tersenyumlah
bersama senyum mereka disana
meski kita disini
jauh dari sana

Dec 15, 2006
'I'm celebrating all the things here , special for u'



13 December 2006

6 weeks, 6 months, 6 years......

Kiriman dari teman...ok juga buat iseng2.
Gimana menurut Anda? bener atau nggak? atau jangan2 dah ada yang mengalami he..he..he..
peace ahhhh....

********************

Sebelum Bobo:
6 weeks: selamat bobo sayang, mimpi indah ya, mmmuach.
6 months: tolong matiin lampunya, silau nih.
6 years : Kesana-an doong... kamu tidur dempet2an kayak mikrolet gini
sih?!

Pake Toilet:
6 weeks : ngga apa2, kamu duluan deh, aku ngga buru2 koq.
6 months: masih lama ngga nih?
6 years : brug! brug! brug! (suara pintu digedor), kalo mau tapa di
gunung kawi sono!

Ngajarin Nyetir:
6 weeks : hati2 say, injek kopling dulu baru masukin perseneling ya
6 months: pelan2 dong lepas koplingnya.
6 years : pantesan sering ke bengkel, masukin persenelingnya aja kayak
gini!

Balesin SMS:
6 weeks: iya sayang, bentar lagi nyampe rumah koq, aku beli martabak
kesukaanmu dulu ya
6 months: mct bgt di jln nih
6 years : ok.

Dating process:
6 weeks : I love U, I love U, I love U.
6 months : Of course I love U.
6 years : Ya iyalah!! kalau aku tdk cinta kamu, ngapain nikah sama
kamu??

Back from Work:
6 weeks : Honey, aku pulang...
6 months : I'm BACK!!
6 years : Si mbok masak apa hari ini??

Hadiah (ulang tahun):
6 weeks : Sayangku, kuharap kau menyukai cincin yang kubeli
6 months : Aku membeli lukisan, nampaknya cocok dengan suasana ruang
tengah
6 years : Nih duitnya, loe beli sendiri deh yang loe mau

Telepon:
6 weeks : Baby, ada yang pengen bicara ama kamu di telpon
6 months : Eh...ini buat kamu nih...
6 years : WOOIII TELPON BUNYI TUUUHHH....ANGKAT DUOOONG!!!

Masakan:
6 weeks : Wah, tak kusangka rasa makanan ini begitu lezaattt...!!!
6 months : Kita makan apa malam ini??
6 years : HAH? MAKANAN INI LAGI?

Apology:
6 weeks : Udah gak apa-apa sayang, nanti kita beli lagi ya
6 months : Hati2! Nanti jatuh tuh.
6 years : KAMU GAK NGERTI2 YA DAH BERIBU2 KALI AKU BILANGIN

Baju baru:
6 weeks : Duhai kasihku, kamu seperti bidadari dengan pakaian itu
6 months : Lho, kamu beli baju baru lagi?
6 years : BELI BAJU ITU HABIS BERAPA??

Planning for Vacations:
6 weeks : Gimana kalau kita jalan2 ke Amerika atau ketempat yg kamu mau
honey?
6 months : Ke Surabaya naik bis aja ya gak usah pakai pesawat...
6 years : JALAN2? DIRUMAH AJA KENAPA SEH? NGABISIN UANG AJA!

TV:
6 weeks : Baby, apa yg pengen kita tonton malam ini ?
6 months : Sebentar ya, filmnya bagus banget nih.
6 years : JANGAN DIGANTI2 DONG CHANNELNYA AH! GAK BISA LIAT ORANG
SENENG DIKIT APA ?!

06 December 2006

Uhibbuka Fillahi Ta'ala

Category: Renungan


Cinta adalah realitas abadi,
tapi ia cenderung memudar
dan menghilang

Karena manusia jatuh cinta pada
pantulan cahaya Sang Kekasih

Cinta sejati bergantung pada pemahaman
Pecinta harus mampu membedakan emas dan kilaunya
--Rumi--

Mengapa cinta bisa memudar dan kemudian menghilang? ternyata, menurut Al Ghazali manusia itu hanya mencintai dirinya sendiri. Kalaupun dia mencintai orang lain itu juga sebenarnya demi dirinya sendiri.

Jadi kalau ia mencintai orang yang berbuat baik, maka itu karena kebaikannya. Ia sebenarnya bukan mencintai diri orang yang berbuat baik tersebut. Ini jelas hanya respon terhadap salah satu tindakan baiknya. Jika kebaikannya habis, maka habis pula cintanya, walau diri orang yang berbuat baik itu masih ada. Jika kebaikannya bertambah maka bertambah pula cintanya. Begitupun jika kebaikannya berkurang maka berkurang juga cintanya. Cinta bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan bertambah adatu berkurangnya kebaikan orang yang dicintainya tersebut.

Sekilas terkesan sangat egois, tapi itulah realitanya. Jadi jangan terburu senang atau GR jika ada yang mengatakan "Aku mencintaimu" karena sebenarnya itu refleksi bahwa dia mencintai kebaikan, kebahagian dan kesenangan yang telah kita berikan padanya. Jadi bukan mencintai diri kita sebagai wujudnya. Kita dicintai sebagai penyebab bagi adanya kebaikan, kebahagian dan kesenangan buat dia. Lalu bagaimana jika kebaikan, kebahagian dan kesenangan itu sudah tidak bisa ia dapatkan lagi dari kita? atau berkurang kadarnya? jangan heran jika cintanya pun akan berkurang dan bahkan hilang.

Sangatlah langka jika ada orang yang mencintai orang lain demi orang lain tersebut. sama sekali tidak ada timbal balik apapun terhadap orang yang mencintai itu kecuali semata-mata karena dia mengenal dengan sangat orang yang dicintainya itu.

Berbahagialah ketika ada yang mengatakan"Aku mencintaimu karena Alloh", karena orang yang hatinya diliputi kecintaaan kepada Alloh Swt pasti juga mencintai makhluk seluruhnya karena wujudnya, karena mereka adalah ciptaanNya.

-disarikan dari kitab al-mahabbah wa al-syawq wa al-Uns wa al-ridha karangan Imam Al-Ghazali-

kamu brengsek*)

kamu brengsek!
berarti kamu menyayangi orang brengsek....
karena kamu juga bilang 'aku sayang kamu'

kamu brengsek!
berarti kamu tidak menyayangiku.....
karena nggak mungkin kamu katakan itu pada orang yang kamu sayangi

jadi....
sebenarnya aku ini orang yang brengsek
atau orang yang kamu sayangi??

*) Closing statement for today's dialog

01 December 2006

Tentang Jilbab

Category: Daily Story

Hari ini saya mendapat kiriman email dari seseorang yang cukup punya andil dalam mengubah penampilan Saya dulu dan kini. Rupanya Dia masih ingat bahwa pada tanggal 1 Des 5 tahun yang lalu Saya mengambil keputusan besar dalam hidup Saya untuk hijrah. Ya, tepat hari ini 1 Des 5 tahun yang lalu adalah hari pertama Saya berbusana muslim. Tentunya setelah melewati berbagai macam pergolakan bathin antara pertimbangan2 yang sifatnya duniawi.

Alhamdulillah akhirnya hidayah itu bisa Saya dapatkan. Walaupun Saya sendiri agak ragu awalnya takut justru keputusan Saya untuk berjilbab justru memperburuk citra Muslimah. Pasalnya waktu itu Saya kan termasuk cewek gaul (sekarang juga masih gaul..he..he..he..) maksudnya teman banyak gak terbatas baik cowok atau cewek, yang pendiam sampe yang ancur, trus hobby makan plus nongkrong. Selain itu Saya sempet khawatir juga dengan baju2 Saya, wah bisa masuk musium semua dong yach. Belum lagi ortu yang agak keberatan, takut karir terhambat atau jodoh yg seret karena make jilbab (he..he..he..lucu juga kalo diinget2)

Sekali lagi, kalo Alloh sudah berkehendak pasti ada aja jalannya. Setelah curhat abis2an ma beberapa teman akhwat-ikhwan yang lumayan gaul (hi..hi..hi..) akhirnya Saya mantab berjilbab. Cuma waktu itu Saya bilang ma temen Saya yang Akhwat tadi, "Sorry gue belum bisa pake gamis kayak elu". Dengan bijak dia menjawab," Gak papa semua ada prosesnya, bertahap aja. Yang penting ada progressnya". Ini nih yang Saya suka dari Akhwat ini, makanya Saya sebut gaul, karena Dia toleran banget dan terkesan nggak sok menggurui.

Nah....hari ini Dia menanyakan progress berjilbab Saya dah sampe tahap mana?
Karena Dia peduli, Dia kirimkan email ini pagi ini. Dan Saya pun ingin berbagi dengan Anda, bukan bermaksud menggurui, Saya pun belum sepenuhnya bisa menerapkannya tapi setidaknya ada niat untuk menyempurnakan jilbab sesuai yang di syariatkan.

Ini dia kirimannya, semoga bermanfaat buat kita semua:
(klik pada gambar untuk memperjelas)






"Ukhti wa Akhi Fillah thanks 4 everything, do'akan agar tak hanya tubuhku yang berjibab tapi hatiku juga"



30 November 2006

Dinding....

Category: Others

kekecewaan...
ketidakpuasan...
kekesalan....
Terangkum dalam paku amarah
kembali.....
kau tancapkan paku itu
di dinding hatiku....
Kata ma'af hanya bisa mencabutnya
namun tak kan menghilangkan bekasnya
di dinding hatiku......
Kembali....
untuk yang kesekian kalinya
hingga kau pun lupa mencabutnya
Dinding itu telah penuh
dengan paku dan bekas-bekasnya
hampir runtuh.....
Maafkan....
karna dinding hatiku
tak sekokoh dinding rumah kita.....
-Jum'at dinihari-
*lunas sudah janjiku...bikin puisi buat mu nduuk*

20 October 2006


Dear Temans & Sahabats,

Tak lama lagi kita kan berpisah dengan Ramadhan, bulan yang mulia dimana semua amalan sunnah kita bernilai wajib dan yang wajib dilipatgandakan.
Kita kan segera menyongsong Syawal, bulan yang fitri. Ketika semua manusia kembali kepada fitrahnya, bersih tanpa noda.
Oleh karenanya, perkenankan Saya dan keluarga, memohon dibukakan pintu ma'af yang selebar-lebarnya untuk semua salah dan khilaf yang pernah ada.
Semoga kita semua mendapat ampunan dari Alloh SWT. Amin

SELAMAT HARI RAYA IDHUL FITRI 1427 H
MINAL AIDIN WALFAIZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
TAQOBALLOHU MINNA WAMINKUM TAQOBAL YAA KARIIM

Sekalian pamit dan mohon do'a supaya perjalan mudik kami sekeluarga lancar, selamat sampai kembali lagi ke Bogor. Amin
Wassalam, wr, wb
Bunda Naila & Fams

18 October 2006

Langit & Bumi

Category:Others
takkan ada yang disebut langit jika tanpa bumi
begitupun sebaliknya
keduanya memang saling berjauhan
namun hakekatnya adalah satu
pecahnya awan menjadi hujan
adalah pengobat rasa rindu langit terhadap bumi
bumi pun basah, subur menghasilkan aneka tumbuhan
ketika bumi kepanasan, langit menyediakan awan
tatkala bumi dilanda kegelapan, langitpun menyajikan indahnya sinar bulan
dan kerlip bintang.
interaksi yang unik dan indah........
-----18 oct 2006 ----
'terima kasih tlah menjadi langit bagiku'

28 September 2006

Do'a ku

Category:Others
kebanyakan orang berdo'a
agar dapat menikah dengan orang yang mereka cintai,
tapi doa'ku sedikit berbeda,
dengan segala kerendahan hati,
kumohon pada Tuhan,
agar aku dapat mencintai orang yang aku nikahi
-terinspirasi dari sebuah Novel pakistan yang belum sempat terbeli-

I'tiraf

Ilahi....
aku bukanlah ahli surga
tapi aku juga tak mampu menahan panasnya neraka
Ya Rabb...
ampuni dosa-dosaku dan terimalah tobatku
sesungguhnya Engkaulah Pengampun dosa-dosa besar
Rabb.....
dosa-dosaku bagaikan butir pasir di pantai
dengan rahmatMu aku mohon ampunkan aku
Ya Rabb...
Umurku berkurang setiap hari
tapi dosaku bertambah, bertambah dan bertambah
hingga aku tak mampu memikulnya
Illahi...
aku hamba Mu yang penuh dosa datang padaMu
mengakui dosa-dosa dan bersimpuh merintih memanggil Mu
ampuni dosa-dosaku,hanya Engkaulah yang berhak mengampuni sgala dosa
namun bila engkau tolak do'aku, taubatku, permohonan maafku
kepada siapa lagi hamba mohon ampunan

27 September 2006

Kok Saya dihormati.....Tanya Kenapa?

Category: Renungan

Dijemput di Bandara, dianter ke hotel, lalu ditawarin mau jalan-jalan, makan malam dimana, pokoknya full of services deh kalo lagi tugas ke luar kota. Mungkin karena dianggap orang pusat atau major client jadi mendapat perlakuan yang lumayan istimewa ketika harus ke daerah. Rupanya hal itu tidak hanya Saya alami sendiri, seperti pagi ini setelah breakfast Saya menunggu jemputan di Lobby Hotel sambil membaca koran. Tiba-tiba lobby dipenuhi oleh beberapa petugas keamanan yang berpakaian safari dan beberapa memakai seragam Polisi. Tampak juga dua buah mobil sedan mewah yang pintunya udah terbuka. Tak lama kemudian muncul seseorang berpakaian seragan Polisi didampingi seorang wanita berjilbab dikawal memasuki mobil. Semua orang tersenyum dan menaruh hormat padanya. Sepertinya beliau adalah salah satu pejabat tinggi kepolisian yang sedang berkunjung ke Surabaya dan kebetulan satu hotel dengan Saya.

Hal yang wajar jika kita merasa senang dihormati, dihargai dan dianggap istimewa oleh orang lain. Tapi satu hal yang perlu direnungkan adalah kenapa orang lain menghormati kita?kenapa mereka mengistimewakan kita? Apakah memang kita patut dihormati atau diistimewakan daripada yang lainnya?

Orang lain menghormati kita, mengistimewakan dan bahkan memuji itu karena mereka tidak mengetahui atau belum mengetahui kita yang sebenarnya. Kita dihormati , dihargai karena Alloh masih berkenan menutupi semua aib-aib kita. Tidaklah sulit bagi Alloh untuk membuka keburukan dan aib kita dihadapan orang lain. Tidak ada manusia yang suci selain Nabi Muhammad SAW, setiap kita termasuk Saya pasti punya masa-masa kelam. Pasti pernah melakukan dosa dan bahkan mungkin sampai sekarang pun masih bergumul dengan dosa. Tapi semua itu masih ditutupi oleh Alloh. Hanya Alloh yang mengetahui hal buruk dan dosa yang pernah dan masih kita lakukan. Bahkan yang masih terlintas dihatipun Alloh mengetahuinya.

Jadi sesungguhnya, tidak ada yang patut kita banggakan palagi sombongkan dihadapan Alloh.
Jabatan, kehormatan, pakaian yang kita kenakan semuanya adalah topeng yang menutupi aib dan keburukan kita.

Seringkali Saya berpikir akankah sahabat-sahabat, rekan kantor, relasi dan saudara saya masih mau menerima saya, apakah mereka masih menghormati saya jika mereka tahu siapa sebenarnya Saya, masa lalu Saya dan aib-aib Saya. Sungguh, membayangkannya pun Saya tidak berani. Bahkan mungkin orang tua akan menyesal memiliki anak seperti Saya. Bisa jadi satu persatu sahabat, relasi dan saudara akan meninggalkan kita dan menganggap kita hina.

Alhamdulillah, Alloh masih memberi kesempatan agar Saya berubah, bertobat dan hijrah dengan menutupi keburukan Saya. Kesempatan yang harus segera Saya ambil sebelum semuanya terungkap, karena sesungguhnya tidak ada yang sulit bagi Alloh termasuk membuka aib dan keburukan Saya. Belum terlambat untuk berubah, kehinaan, dosa dan masa lalu yang kelam bukan halangan untuk kita agar menjadi lebih baik. Bukakankah kupu-kupu yang indah pun berasal dari ulat yang menjijikkan.

Semoga di Ramadhan kali ini kita khususnya Saya bisa bermetamorforsis dari ulat yang menjijikan menjadi kupu-kupu yang indah. Amin


Ya Rabb....
Ampuni sekelam apapun masa lalu hamba
Ampuni sebesar apapun dosa yang pernah hamba lakukan
Ampuni hamba yang masih sering mengulang dosa....
Kepada siapa lagi hamba harus meminta ampun selain padaMu
22 Sept 2006
- Sheraton Sby #1518 -

26 September 2006

Dosa....bukan akhir segalanya

Category: Renungan

Siapa yang berani mengaku dirinya tidak pernah melakukan dosa? Saya yakin setiap manusia selain Nabi Muhammad SAW, pasti pernah melakukan dosa, baik dosa kecil, besar, sembunyi-sembunyi ataupun yang terang-terangan.

Pernah salah seorang teman Saya bercerita bahwa dia pernah tergelincir berbuat dosa. Dia merasa frustasi dan menyesal sekali. Sampai-sampai dia berputus asa bahwa sudah tidak ada gunanya lagi beribadah karena pasti tidak akan diterima oleh Alloh SWT. Kalaupun beribadah, rasa ragu selalu menyusup dalam hatinya, keraguan akankah dosanya diampuni oleh Alloh, ragu akankah amal ibadahnya di terima oleh Alloh.

Jujur, Saya pun sering bertanya-tanya dalam hati apakah amal ibadah Saya, sholat, puasa, sedekah akan diterima oleh Alloh sedangkan Saya pernah berbuat dosa dan mungkin bahkan masih sering mengulang dosa. Sampai akhirnya Saya merenungi syair dari salah satu kelompok nasyid dari Malaysia The Zikr yang sedang saya dengar melalui MP3:

Tuhan.....
Dosaku menggunung tinggi, namun rahmatMu melangit luas....
Selangkah ku rapat padaMu, seribu langkah Kau rapat padaku....

Tuhan
Walau sering ku tobat mungkir....
Namun pengampunanMu tak pernah berhenti

Astagfirullah.....Saya tersadar bahwa ternyata rahmat dan ampunan Alloh sangatlah luas. Terutama buat hambanya yang benar-benar mau bertobat. Dosa yang pernah kita lakukan bukanlah akhir dari segalanya. Bukan berarti dengan berbuat dosa telah tertutup pintu rakhmat tuk menggapai cinta Ilahi, asalkan kita bertobat dengan sebenar-benarnya tobat.

Setidaknya dengan pengalaman tergelincir pada dosa membuat kita lebih waspada dan berhati-hati agar tidak tergelincir untuk yang kedua kalinya. Bahkan membuat kita semakin bersemangat untuk terus memperbaiki diri menjadi yang lebih baik, Insyaalloh.

Satu lagi kegelisahan Saya dan mungkin juga Anda rasakan adalah seperti syair Abunawas berikut ini:

Ilaahi lastu lil firdausi ahlan
Walaa aqwaa 'alan naaril jahiimi.
Fahabli taubatan waghfir dzunuubi
Fainnaka ghoofirun dzanbil adhiimi.

Dzunuubi mitslu a'daadir rimaali
Fahabli taubatan yaa Dzal Jalaali
Wa umriy naaqisun fi kulli yaumi
Wadzanbi zaaidun kaifahtimaali

Wahai Tuhan ku tak layak ke syurga Mu
Namun tak pula aku sanggup ke nerakaMu
Ampunkalah dosaku terimalah tobatku
Sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa2 besar
Dedicated to: my best friend,
thanks for sharing
dan
jangan pernah berputus asa dengan rahmat Alloh

Energi Positif

Alhamdulillah, tugas ke Surabaya dah kelar dan berjalan lancar. Mohon ma'af buat semua sahabat Bunda karena belum sempet balas berkunjung, bahkan untuk pamit di blog aja nggak sempet, maklum persiapan ke Surabaya cukup menguras waktu dan tenaga jadi nggak sempet blogwalking apalagi update. Terima kasih banyak buat Sahabat yang udah meluangkan waktu untuk mampir. Alhamdulillah selama di Surabaya Saya selalu online walaupun hanya sekedar menengok blog tanpa me-repaly palagi update (maklum pulsanya terbatas he..he..he..).

Subhanalloh, ternyata walaupun gak ada update postingan sama sekali, tapi Sahabat masih berkenan mampir. Sungguh sapaan atau pertanyaan "Bunda kapan update?...kok blm update? Bunda kemana aja? Ayo posting lagi...." memberikan Saya energy positif untuk tetap semangat nulis walaupun sedang berada di luar kota. Ntahlah....perjalanan dan pekerjaan slama diluar kota membuat Saya merasa segan untuk menulis walaupun nenteng laptop kemana-mana. Namun setelah Saya membaca sapaan sahabat-sahabat Saya di dunia maya dalam shoutbox mulai mengalir energi yang membuat saya bersemangat lagi untuk menulis apa yang Saya alami dan rasakan agar bisa berbagi dan diambil hikmah. Berbekal semangat dari para sahabat Saya coba untuk tetap menulis dengan segala keterbatasan.....walaupun belum sempat di upload. Insyaalloh akan di upload ASAP tapi tetap dengan tanggal pada saat Saya menulisnya. Semoga.....

Akhirnya, Ijinkan saya mengucapkan terima kasih atas semua energy positif yang sahabat berikan. Sungguh ukhuwah itu begitu indah dan bermakna jika kita kita memaknainya dengan saling mengingatkan dan menguatkan dalam kebaikan. Amin

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Mohon Ma'af lahir dan Bathin. Semoga Ramadhan kali ini mempertemukan kita dengan Lailatul Qodar. Amin

Cheers,
Bunda Naila

14 September 2006

Indahnya Ukhuwah

Category: Others

Seperti sebuah perahu yang kecil, kecil sekali. Terombang-ambing di tengah samudra tak berbatas. Terhempas badai, terlempar oleh topan. Akhirnya terdampar.
Nyaris tak terlihat karena kilau sang mentari, putih, tersamar di sela hamparan pasir dan percikan pecahan ombak. Sendiri, oleng, terseok seok, tak terkendali. Seakan tak bernahkoda.

"Sabar ya Mbak........" , Suara lirih itu kudengar dari belakang ku'
Ku usap bulir benir yg meleleh dari sudut mataku.
Jantungku semakin berpacu...berdegup keras
Sederas derai air mataku

Kugengam erat tangannya, erat sekali
Tak terkatakan... Kecuali degup jantungku

"You are a strong women....yang sabar ya" katanya lagi
"Alloh tak akan membebani umatNya diluar batas kemampuan umatNya. Bagaikan pohon yang menjulang tinggi maka terpaan angin akan semakin keras"

Aku masih diam, tak bisa berkata-kata.

"Kau tidak sendiri Mbak, masih ada aku yang selalu mendukungmu, membantumu untuk terus mekar menjadi bunga yang indah walau angin kencang menerpamu"

Ungkapan yang menyejukkan. Akupun meng-iyakan.
Kembali ku genggam tangannya...erat sekali

Ini doanya Mbak, ujarnya:

"Allahumma Laa shla illaa maa ja'altahu sahlan, wa anta taj'alul hazna idzaa syi'ta sahlan"

Ya..Alloh
Tiada yang mudah selain yang Kau mudahkan
dan Engkau jadikan kesusahan itu mudah jika Engkau menghendakinya jadi mudah.
(HR. Ibnu Hibban)

"Ukhuwah adalah telaga bagi batin yang rindu cinta sejati,
tempat jiwa berlabuh untuk selalu menguatkan, memberi dan berbagi.
Didalamnya ada lantunan syahdu ketulusan do'a untuk saudaranya......"

*)Dedicated to all my best friends wherever you are. Thanks for strengthen me.

13 September 2006

Category: Others
luka itu begitu dalam
hingga tak mampu lagi
memaknai kata sayang dan pujian
hempaskan semua rasa
yang jatuh bangun ku bina
dan kini kembali ku terhempas
setelah berkali jatuh
ku coba yakinkan diri
bahwa aku bisa bangkit kembali
tapi perih itu
membuat ku tak sanggup
tuk bangkit lagi
duhai....Sang pemilik hati
dengan apalagi kubalut perih ini
selain dengan menyebut namaMu
di pertiga malam terakhir

12 September 2006

BILA IBU BOLEH MEMILIH *)

Category: Others

Anakku,
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu...
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak,,,, engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata...

Anakku,
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit ,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah... saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku,
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku...
Hidup memang pilihan ....
Jika dengan pilihan ibu , engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak ...
Maafkan ibu....
Maafkan ibu ...

Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita ,
agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang

Percayalah nak ....
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu

Percayalah nak ...
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu....
Dedicated to My Naila, I Love U kakak......
*)Dikutip dari: Puisi Hati Ratih Sanggarwati

11 September 2006

Nenek tua diangkot M26

Category:Daily Story Renungan


Pagi ini Saya pergi ke kantor sedikit dengan perasaan yang berbeda dari biasanya. Bukan karena hari Senin yang lebih padat dari biasanya atau kemacetan karena pembangunan Bus Way, tapi karena seorang nenek tua yang kebetulan satu angkot dengan Saya di M26.

Si Nenek yang kira-kira berumur 70an itu naik M26 tidak lama setelah Saya naik, di daerah Cawang. Kebetulan keadaan angkot hampir penuh dan yang tersisa hanya bangku ulang tahun (bangku extension yg menghadap ke belakang - red). Untunglah salah satu penumpang yg duduk didalam mengalah memberikan tempat duduknya, yang lumayan aman buat Si Nenek. Dengan susah payah si Nenek, yang sudah agak bongkok itu masuk ke dalam angkot dibantu oleh beberapa penumpang, bersyukur juga si abang sopir cukup sabar menunggu sampe si Nenek duduk dengan tenang.

Sempet terlintas dibenak Saya, kok tega-teganya anggota keluarganya membiarkannya pergi sendirian tanpa ada yang menemani. Bagaimana nanti kalo nyebrang atau turun naik angkot.

Tidak lama setelah duduk si Nenek, berkata dengan logat betawi yang kental: "Terima Kasih, yak. Emang ribet kalo nenek-nenek pergi jalan".

"Mau ambil pensiun Nek?", salah seorang penumpang bertanya.
"Kagak...mau ke rumah sodara di pisangan", jawab si Nenek
"Kok perginya sendirian nek? emang anaknya kemana? nggak nganterin?", tanya penumpang lainnya.
" Lah...anak emak dah pada jauh ngikut suaminya, trus yang bungsu kagak sempet, dari pagi-pagi dah berangkat gawe pulangnya malem. Cucu juga udah pada berangkat sekolah"

Deg....Saya yang dari tadi cuma mendengarkan langsung miris mendengar jawaban si Nenek. Pikiran Saya langsung melayang teringat Mama di kampung. Akankah Mama akan mengatakan demikian bila di usia tuanya nanti pergi sendiri tanpa ditemani oleh siapapun?

Saat ini saja Saya pulang kampung hanya setahun sekali, sementara adik Saya yang cuma 2 orang sudah sibuk dengan kuliahnya. Tak jarang Mama mengeluh kesepian dirumah karena adik-adik pulang kerumah hanya untuk singgah lalu pergi lagi. Bahkan Mama juga sempet sedih jika makanan yang Beliau masak masih utuh karena anak-anaknya sering makan diluar. Istilahnya, dimasak sendiri...dimakan sendiri.....Kalo sudah begitu, Saya cuma bisa menghibur lewat telepon.

Duh, Gusti betapa hamba belum bisa membalas kasih sayang Mama. Bahkan untuk mengisi kesepian dan kesendiriannya saja hamba belum bisa. Semoga Mama mengerti bahwa anaknya disini tidak pernah meninggalkannya sendiri. Mungkin tidak dalam kehadiran secara fisik, tetapi cinta dan untaian do'a selalu menyertai kemanapun Mama pergi.

"Ya...Alloh, sayangilah kedua orangtua ku seperti mereka menyanyangiku waktu kecil. Amin"

Bunda Naila
-Tak sabar menunggu Lebaran, untuk bertemu Mama-

18 July 2006

Mengingat Mati

Category: Renungan

Rekan sekantor saya baru saja kehilangan suaminya tercintanya. Umurnya masih lumayan muda, baru menjelang kepala lima. Anak juga baru dua, yang paling besar baru duduk di bangku SMP. Meninggalnya sang suami sangat mendadak dan tiba-tiba. Tidak ada tanda-tanda sakit sebelumnya. Menurut penuturan teman saya saat kami melayat di rumah duka, siang itu suaminya akan pergi ke bengkel mobil, setelah mengantar anaknya sekolah. Setibanya di bengkel mobil, suaminya muntah dan pinsan, informasi ini ia dapat dari si pemilik bengkel.
Karena panik sang pemilik bengkel nggak tau harus berbuat apa, akhirnya dia menghubungi nomor terakhir yg dipanggil dari hp suami temen saya tersebut. Kebetulan itu hp anaknya, dan sang anak langsung menghubungi mamanya yang teman saya itu. Akhirnya teman saya dari kantor langsung menuju ke bengkel tempat suaminya pinsan dan langsung membawa ke rumah sakit terdekat. Namun Tuhan berkehendak lain, sang suami sudah tiada ketika mereka sampai di UGD rumah sakit.

Sungguh semua kejadian tersebut sangat membuat teman saya terpukul. Beliau sempat menyalahkan pihak bengkel yang nggak langsung membawa kerumah sakit begitu kejadian. Menyalahkan dirinya sendiri yang datang terlambat di lokasi karena salah mengambil jalan. Dan akhirnya berujung, kenapa Tuhan memanggil suaminya begitu cepat dan tiba-tiba. Teman saya masih tidak habis pikir, kenapa harus suaminya dulu yang meninggal, padahal dia anak bungsu dari 7 bersaudara, kenapa bukan kakaknya duluan yang lebih tua. Seberkas penyesalan juga dia lontarkan saat kami melayat di rumah duka, seandainya dia tahu bahwa suaminya akan meninggal siang ini saat dibengkel, pasti dia nggak akan mengijinkan suaminya pergi. Atau kalau saja dia tahu bahwa hari ini hari terakhirnya, dia akan melayani suaminya dengan sebaik-baiknya, akan menyenangkannya. Bahkan, kalo bisa memohon pada Tuhan supaya kematian suaminya diundur sehari saja supaya dia bisa memberikan pelayanan yang spesial buat suaminya.
***
Hari itu saya mendapat pelajaran berharga lagi. Tentang suatu hal yang pasti akan saya alami nanti yaitu, MATI. Saya benar-benar tersadar bahwa kematian bisa datang kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja. Gak peduli tua, muda, anak-anak atau bayi sekalipun, Tidak menjamin bahwa yang lebih tua akan mati duluan, atau yang sakit akan mati duluan. Bahkan pernah saya melihat bendera kematian berkibar dirumah teman saya waktu dikampung, saya pikir pasti ayahnya yang sudah sakit-sakitan sejak lama meninggal dunia. Ternyata yang meninggal bukan ayahnya tapi ibunya saat pulang dari pasar, dan terpeleset dikamar mandi.

Jika kematian tidak pandang usia, jika malaikat maut bisa datang kapan saja, harusnya saya selalu siaga kapanpun sang penjemput ajal itu datang. Saya harus siaga dengan selalu berbuat baik pada orang lain kapanpun dan dimanapun. Saya pun harusnya selalu mengawalkan sholat dan tidak menunda-menunda karena bisa jadi maut datang saat saya belum menunaikan sholat. Tapi nyatanya, saya masih sering mengulang dosa, menyakiti hati orang, dan menunda-nunda sholat. Dengan asumsi bahwa kematian masih jauh dari saya. Ups....siapa yang bisa menjamin itu semua? Bisa jadi setelah menulis curhat ini malaikat maut menjemput saya. Astagfirullah. Saya ingin mati dlm keadaan khusnul khotimah.

Alhamdulillah, Alloh telah menyadarkan saya melalui kejadian yang menimpa rekan saya tersebut. Dan tahukah Ada apa yang saya rasakan dalam perjalanan dari rumah duka menuju kembali ke kantor? saya merasa takut mati karena saya belum menunaikan sholat ashar waktu itu,maklum di rumah duka nggak ada musholla. Sepanjang jalan saya berdo'a "Ya Alloh, jangan cabut nyawa saya sekarang, karena saya belum sholat ashar". Mungkin Alloh akan tersenyum geli mendengar do'a saya yang konyol.

Sejak itu Saya berjanji dalam hati akan selalu mengingat mati. Karena mengingat mati cukup effektif untuk mencegah kita dari perbuatan dosa dan menyegerakan kita untuk selalu mengambil kesempatan untuk beramal sholeh. Karena boleh jadi kesempatan itu tidak akan kita dapati esok hari.

Mungkin ada baiknya juga di setiap ruangan dirumah kita atau di meja kantor kita tempel stiker "MALAIKAT MAUT DATANG KAPAN SAJA......WASPADALAH.......WASPADALAH!!!!

-Special buat sahabat saya yang baru saja kehilangan papa tercinta-

14 July 2006

Pasangan Hidup....

Category: Renungan

Bertahun-tahun yang lalu, Aku berdoa kepada Tuhan untuk memberikan pasangan hidup, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab.
Tidak hanya meminta kepada Tuhan, aku menjelaskan kriteria pasangan yang kuinginkan. Aku menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian.
Aku bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini kuimpikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu, aku menambahkan daftar kriteria yang kuinginkan dalam pasanganku. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hatiku," Hamba-Ku, Aku
tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."
Aku bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia menjawab,
"Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil.
Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan
adalah benar." Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dari-Mu?"
Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskannya kepada-Mu.
Adalah suatu ketidakadilan dan ketidakbenaran bagi-Ku untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau".
Tidaklah adil bagi-Ku untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang
pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni; tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif, namun engkau
sendiri tidak..."

Kemudian Ia berkata kepadaku, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini
daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu.

PASANGANMU AKAN BERASAL DARI TULANGMU DAN DAGINGMU, DAN ENGKAU AKAN
MELIHAT DIRIMU SENDIRI DIDALAM DIRINYA. PASANGANMU
ADALAH CERMIN KEBAIKAN DAN KUALITASMU SENDIRI.


"Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Maka, Aku memberikanmu seseorang yang dapat tumbuh bersamamu."
Source: Unknow

Intinya: - Ngaca dulu guys he..he..he 3x -

10 July 2006

Kesulitan bukan halangan mencapai kesuksesan

Category: Daily Story

Akhirnya, club yang biasa dicemo'oh, diremehkan dan dipandang sebelah mata oleh kebayakan orang - Italy- menjadi juara Piala Dunia untuk yang ke-4 kalinya. Mungkin karena dalam tubuh Italia sendiri sedang ada prahara karena baberapa group di Italia diduga terlibat skandal mafia wasit. Sehingga diasumsikan performa Italy akan kurang maksimal dalam piala dunia kali ini. Belum lagi julukan sebagai bintang sinetron alias tukang diving bagi beberapa pemain Italy. Semua itu membuat beberapa orang meragukan kemampuan anak asuh Marcello Lippi.
Tapi Saya punya pendapat lain, dari awal Saya menjagokan Italy selain Argentina dan Brazil yang ternyata nggak lolos semi Final. Biarin deh...temen2 pada komentar apa saya nggak peduli. Malah ada yang pernah ngatain bahwa saya njagoin Italy cuma karena tampang pemainnya yang emang ganteng-ganteng *blink-blink MODE ON*. Yah..itulah kelebihan Italy, selain wajah yang Ok, teamnya juga sholid, pertahanan belakang dan depannya Ok punya. Makanya Saya yakin Italy pasti bisa jadi juara. And It's proven Now.

Suatu semangat kebersamaan yang patut kita contoh. Dan satu hal lagi bahwa kemelut yang ada dalam tubuh Italy tidak menghalangi mereka untuk mencapai kesuksesan. Yang penting ada tekad dan tujuan yang sama.

So, kita harus optimis walalupun Indonesia saat ini sedang banyak kemelut suatu saat nanti pasti akan berubah menjadi lebih baik,Insyaalloh. Asalkan kita semua memiliki tujuan dan semangat yang sama yaitu merubah diri kearah lebih baik. Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil dan Mulai saat ini juga.

SEMANGAT !!! SEMANGAT!!! SEMANGAT!!!

Cheers,
-yang lagi gak semangat...so nyemangatin diri sendiri azza-

07 July 2006

Pernikahan.....

Category: Others

Pernikahan....
Menyingkap tabir rahasia,
Istri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah,
Justru Istri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Menjadi sholihah.....

Pernikahan......
Mengajar kita kewajiban bersama,
Istri menjadi tanah, Suami langit penaungnya,
Istri ladang tanaman, Suami pemagarnya,
Istri kiasan ternakan, Suami gembalanya,
Istri adalah murid, Suami mursyidnya,
Istri bagaikan anak kecil, Suami tempat bermanjanya,
Saat Istri menjadi madu, Suami meneguk sepuasnya,
Seketika Istri menjadi racun, Suami penawar bisanya,
Seandainya Istri tulang yang bengkok, berhatilah
meluruskannya...

Pernikahan.....
Menginsyafkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridha,
Suami pun bukanlah Rasulullah,
Pun bukanlah Sayidina Ali,
Cuma Suami akhir zaman,
Yang berusaha menjadi SHOLIH......

Source:unknown
-Buat siapa saja yang belum, akan atau sudah menikah-

06 July 2006

Piala Dunia bagai 2 sisi mata uang

Category: Renungan Daily Story

"Selamat yee... jagoan lu italy ma perancis masuk final", sapa salah satu teman saya.

Pagi ini saya gembira karena Italy- jagoan Saya setelah Argentina dan Brazil kandas diperempat final- akhirnya bisa maju ke babak Final. Seperti biasa pagi ini setiba Saya dikantor, setelah meletakkan tas di meja kerja dan menyalakan komputer Saya langsung menuju ruang sebelah untuk memulai obrolan pagi sambil menikmati kopi atau teh hangat dan snack pagi yang disediakan kantor. Sejak Piala dunia berlangsung sampai hampir mamasuki babak final obrolan pagi kami pasti seputar bola.

"Wah, rugi lu kemaren nggak ikutan tarohan ma kita-kita. Prediksi lu kalo italy ma perancis bakal masuk final bener", timpal yang lainnya.
"Iya, coba lu ikutan, hari ini lu bisa minta ditarktir dimana aja terserah elu....gratis lagi"
"Si anu tuh....menang 500 ribu", sahut yang lain.

Memang pada saat memasuki putaran semi final, beberapa teman yang seruangan dengan Saya gencar mengajak taruhan, biar seru dan semangat dalihnya. Tapi Saya kurang begitu merespon, karena emang nonton bola adalah kegemaran saya, jadi tanpa taruhan pun saya semangat nontonnya. Apalagi kalo team-team favorite saya yang tampil. Pasti nggak akan saya lewatkan.

"Ini bukan judi loh.....kan uangnya kita buat makan-makan nraktir yang teamnya menang", jelas teman Saya ketika saya berusaha nolak ajakannya dengan alasan takut termasuk judi.
"Lagian kalo dikit-dikit mah gak papa kali....empat tahun sekali ini", yang lain menimpali.

***
Piala Dunia memang memiliki daya magis yang luar biasa bagi para pecinta bola. Kejadian yang Saya alami diatas adalah hal yang lumrah ketika piala dunia berlangsung. Bahkan dalam sebuah surat kabar sepak bola, ada rubrik khusus yang membahas prediksi pemenang serta tips dalam bertaruh.Belum lagi situs yang memfasilitasi ajang taruhan tersebut. Ajakan untuk taruhan dalam bentuk uang atau traktiran kerap kali datang selama piala dunia berlangsung. Tinggal bagaimana kita menyikapi hal ini. Nonton Bola tidak membuat kita dosa, tapi jika disertai dengan judi tipis-tipis (istilah kerennya-red) akan menambah daftar dosa kita.

Sudah cukup banyak yang Saya korbankan untuk menonton setiap pertandingan selama piala dunia, mulai dari waktu, tenaga dan biaya (buat beli cemilan, kopi dan minuman penambah stamina-red). Jangan sampai dengan adanya piala dunia ini malah nambahin daftar dosa Saya yang sudah cukup banyak.

Idealnya, setiap apa yang kita lakukan selagi didunia ini memiliki nilai ibadah bukan sebaliknya. Supaya tenaga dan waktu yang kita korbankan setiap malam dan dinihari bangun untuk nonton bola nggak sia-sia. Jadi, bagaimana caranya supaya nonton piala dunia memiliki nilai ibadah?

Beberapa teman Saya mengaku, bahwa piala dunia membawa dampak positif bagi mereka. Bukannya dampak terhadap dompet yang makin tebal karena menang taruhan, tapi dampak positif terhadap ibadah mereka. Mereka mengaku bahwa frekwensi tahajud mereka jadi bertambah selama piala dunia berlangsung. Subhanallah. Bahkan beberapa teman saling membangunkan via telpon atau sms untuk memberitahu bahwa pertandingan telah dimulai. Lalu saat break antar babak, mereka pun kembali sms "kita tahajud dulu yuuk....15' bermunajat pada Alloh". Subhanalloh

Jika setiap malam kita bangun untuk nonton piala dunia, lalu kita selingi dengan tahajud, artinya hampir sebulan kita akan rutin tahajud. Harapannya kita jadi terbiasa untuk bangun malam dan menunaikan tahajud, walaupun piala dunia telah berakhir.

Bagai dua sisi mata uang, nonton bola pun bisa membawa manfaat atau malah mudharat. So....terserah Anda mau menerima ajakan yang mana. Yang jelas hidup ini singkat dan hanya sekali. Jangan disia-siakan.

-Dedicated to my friend who always wake me up during the world cup "thanks for remind me to do qiyamul lail"-

Cheers,
Bunda Naila

30 June 2006

Istighfar....

Lyric Lagu: Istighfar by Aa Gym
Category: Renungan

Astaghfirullah robbal barooyaa
Astaghfirullah minal khotooyaa

Hidup di dunia sebentar saja
Sekedar mampir sekejap mata
Jangan terpesona jangan terpedaya
Akherat nanti tempat pulang kita
Akherat nanti hidup sebenarnya

Astaghfirullah robbal barooyaa
Astaghfirullah minal khotooyaa

Barang siapa Allah tujuannya, Niscaya dunia akan melayaninya
Namun siapa dunia tujuannya, Niscaya kan letih dan pasti sengsara
Diperbudak dunia sampai akhir masa

Astaghfirullah robbal barooyaa
Astaghfirullah minal khotooyaa

Kasih sayang alloh maha mempesona
betapapun kita menghianatinya
tiada terputus curahan nikmatnya
selama dinanti kembali padanya
selama dinanti bertobat padanya

Allah melihat Allah mendengar
Segala sikap dan kata kita
tiada yg luput satupun juaAllah takkan lupa selama - lamanya
Allah takkan lupa selama - lamanya

Ingatlah maut pasti kan menjemput
Putuskan nikmat dan cita - cita
Tak dapat ditolak tak dapat dicegah
Bila waktu hidup berakhir sudah
Bila waktu hidup berakhir sudah

Astaghfirullah robbal barooyaa
Astaghfirullah minal khotooyaa

Tubuhpun kaku terbungkus kafan
Tiada guna harta pangkat dan jabatan
Tinggallah ratapan dan penyesalan
Menanti peradilan yang menetukan
Menanti peradilan yang menetukan

Astaghfirullah robbal barooyaa
Astaghfirullah minal khotooyaa

Wahai sahabat cepatlah taubat
Karena ajal kian mendekat
Takutlah siksa yang menghancurkan
Azab jahanam sepanjang zaman
Azab jahanam sepanjang zaman

Astaghfirullah robbal barooyaa
Astaghfirullah minal khotooyaa

Alloh pengampun penerima tobat
walaupun dosa sebesar jagad
Wahai sahabat cepatlah taubat
Karena ajal kian mendekat


-Ya Alloh ampuni hamba yang selalu lalai-

18 June 2006

Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku

Category: Renungan

Tuhanku,
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu…
Lembar demi lembar kitab kupelajari…
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi…
Tentang cinta para nabi
Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabbah para sufi
Tentang kerinduan para syuhada
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…

Tapi Rabbii,
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu…
Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama, tapi…
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu…
Aku makin merasakan gelisahku membadai…
Dalam cita yang mengawang
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi…
Hingga aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan…

Wahai Ilahi,
Kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu…
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali
Menatap, memohon dan menghibaMu:
Allahu Rahiim, Ilaahi Rabbii,
Perkenankanlah aku mencintaiMu,
Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii
Perkenankanlah aku mencintaiMu
Sebisaku
Dengan segala kelemahanku

Ilaahi,
Aku tak sanggup mencintaiMu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al musthafa
Karena itu izinkan aku mencintaiMu
Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku

Rabbii,
Aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu bakar,
yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga.
Atau layaknya Umar yang menyerahkan separo harta demi jihad.
Atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dienMu.
Izinkan aku mencintaiMu, melalui seratus-dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan, pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan.
Pada makanan–makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.

Ilaahi,
aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang shahabat NabiMu hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya.
Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam shalat yang coba kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.

Robbii,
aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib, yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu.
Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rekaat lailku.
Dalam satu dua sunnah nafilahMu.
Dalam desah napas kepasrahan tidurku.

Yaa, Maha Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintaiMu bagai para al hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam.
Perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah harianku.
Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaa Rahiim
Aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah, yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu.
Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu.
Maka perkenankanlah aku mencintaiMu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu.
Maka izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Kariim, aku tak sanggup mencintaiMu di atas segalanya, bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya, dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya.
Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya.
Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta.

Allaahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku.
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa.
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

Source: Milist Daarut Tauhid

Bunda Naila
-Jatuh bangun menggapai cinta yang hakiki-

03 June 2006

Like Mother Like Daughter

Catagories: Celoteh Naila Daily Story

Seminggu kemaren, Si mbak pulang kampung. Walhasil jadilah Saya cuti dan full take care Naila dibantu adik Saya yang langsung Saya import dari kampung halaman.Maklum orang perantauan, jadi gak ada sanak saudara yang bisa dititipin buat dijadiin baby sitter. Surprise, banyak sekali hal-hal baru yang Saya dapat dari Naila, perkembangannya begitu pesat. Kemampuan verbal, motorik dan emotionalnya mengalami kemajuan yang drastis. Saya pikir selama ini I really know every singgle thing about my Naila termasuk kemajuan-kemajuannya. Tapi ternyata masih ada aja yang kelewat, yach resiko ibu bekerja.

Untuk ngilangin bete dan bosen karena sudah hampir seminggu berkutat dengan urusan domestik, akhirnya Saya dan Naila jalan-jalan ke Bogor Indah Plaza (BIP) satu-satunya mall yang paling dekat dengan rumah. Naila tampak exciting banget. Hal ini terlihat dari setiap celotehnya dispanjang jalan menuju BIP.
"Kita mau ke Jogja ya Bunda ya?" - Jogja adalah salah satu dept.store yang ada di BIP
"Kakak Naila mau beli apa ya Bunda ya?"
"Nanti maem di medonald (Mc Donald-red) ya Bunda ya?"
"Mandi bola boleh gak Bunda?"

Begitulah, beberapa celoteh Naila sepanjang jalan menuju BIP, semuanya berisi pertayaan. Memang anak seumuran Naila courius-nya cukup besar. Semuanya ditanyain.

Sampe ditujuanpun, dia masih terus berceloteh. "Ih..patungnya cantik sekali ya Bunda? kaya kakak Naila" Hadoooh..anak gue narcis juga neh. Kagak beda ama Bundanya he..he..he..

Sampai di counter accesories, Naila berhenti sejenak mengamati jepit-jepit rambut yang dpajang di situ, lalu mengambil sebuat jepit rambut berbentuk bintang.

"Bunda beli ini boleh ya bunda?" pinta Naila
"Kakak kan jepitnya udah banyak, lagian ini kegedean", bujuk saya.
"Mau beli ini bunda, yang ada bintangnya Bunda", Naila ngotot.
Akhirnya, dari pada nangis dan jadi perhatian orang banyak, Saya ijinkan dia membawa jepit itu berkelililing dept store. Ntar paling juga lupa, pikir saya. Benar saja, setelah hampir 1/2 jam muter-muter, Naila menitipkan jepit itu ke Saya. Tanpa sepengetahuan Naila jepit itu saya kembalikan ke tempatnya dan sudah pasti saya letakkan di tempat yang tersembunyi. Dengan harapan dia tidak akan menemukannya lagi. Akhirnya kami pun menuju kasir untuk membayar semua bon-bon yang sudah terkumpul.

Didepan kasir, "Bunda jepit kakak yang bintang mana? Mau dibayar ya Bunda?"
Wah gawat nih..dia inget lagi sama jepit bintang itu lagi. "Loh..tadi kakak taruh dimana jepitnya?" Saya berusaha mengelak.
"Ayo bunda kesana lagi", Naila ,inta ditemenin ke counter accessories lagi yang kebetulan tidak jauh dari kasir tempat kami membayar.
"Nggak mau ah kak...Bunda kan lagi bayar ini", Saya berusaha menghindar dengan harapan dia tidak akan berani jalan sendiri ke counter jepit itu. Tapi prediksi Saya salah, Naila malah ngeloyor pergi ke tempat jepit tadi, sambil saya amati dari kasir tempat Saya membayar.

Surprise... dia menemukan kembali jepit bintang itu. "Nih..bunda ada kan jepitnya, dibayar ya bunda?" Oh...my Goodness, ini anak cerdik juga dan akhirnya Saya pun menyerah. Saat Naila akan membawa jepit itu tiba-tiba dia sapa oleh penjaga counter karena jepitnya harus pakai nota. Dan lagi-lagi Saya dibuat takjub oleh tingkah Naila. Dia sama sekali tidak takut dan benar-benar mengikuti pentunjuk si mbak untuk membayar ke kasir dan kembali lagi keounter untuk mengambil jepitnya. Sambil berjalan dia, menunjukkan bonnya ke Saya, hmmm Rp. 4500. Lalu Saya beru dia Uang Rp.5000. Lalu dia pun menuju ke kasir untuk membayar. Si mbak kasir sempet bingung kok yg bayar anak-anak, tapi Saya biarkan saja. Semoga ini akan menjadi pengalaman baru dan mnyenangkan buat Naila.

Setelah membayar Naila pun kembali ke counter jepit tadi untuk mengambil barangnya. Jelas sekali tampak rasa puas dari wajahnya. Mungkin dia berpikir.."wah aku dah kayak orang gedhe loh..bisa belanja". Lihat aja senyum puasnya setelah mengambil jepit, dan beberapa belanjaan pilihannya.


Rupanya terapi window shopping untuk menghilangkan Bt atau jenuh nggak hanya ampuh buat Saya, tetapi buat Naila juga. Jujur Saya akui dengan window shopping, bisa mengembalikan mood saya yang sedang jelek. Walaupun kadang, membaiknya mood selalu akan diikuti dengan keadaan dompet yang memburuk he..he..he.. Tapi mungkin itulah oportunity cost yang harus dibayar -excuse nih yeee.- Yah....asal masih terkendali sih, gak papa kali ya?

Cheers,

29 May 2006

Ladang Amal tlah terbentang di dapan kita.....

Category: Others

Sabtu, 27 Mei 2006 Musibah gempa berkekuatan 5.9 Skala Richter telah mengguncang bumi Jogjakarta dan sekitarnya. Ribuan saudara kita menjadi korban…
Kita semua tidak pernah tahu apa hikmah di balik semua peristiwa ini. Yang jelas hal ini bisa menimpa siapa saja, kapan saja dan dimana saja termasuk kita.

Sahabat, ladang amal buat kita telah terbentang luas dihadapan mata. Pilihan ada ditangan kita, kita ambil kesempatan ini dengan berbagi kepedulian atau kita biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja tanpa kita berbuat apa.
Jika kita dalam keadaan berlebih dan punya banyak harta lalu kita beramal untuk meringankan beban mereka maka itu sudah biasa dan sewajarnya. Namun akan sangat luar biasa jika kita masih bisa membantu mereka padahal kita sendiri dalam keadaan pas-pasan atau justru kekurangan karena bagaimanapun kita masih lebih beruntung dari pada mereka yang terkena musibah.

Bagi sahabat yang hendak menyalurkan bantuannya, mungin bisa melalui beberapa lembaga berikut ini:

1. PORTALINFAQ >> www.portalinfaq.org (Kode : Portal)
- Bank Syariah Mandiri Cab. Warung Buncit No.Rek. 0030035790
- Bank Mandiri Cab. Kuningan No.Rek. 124-0001079798
- Bank BCA Cab. Arteri Pondok Indah No.Rek. 291-300-5244
Semua atas nama Yayasan Portalinfaq

2. AKSI CEPAT TANGGAP >> www.aksicepattanggap.com (Kode : ACT)
- BCA No. 676.030.2021
- BSM No. 101.000.1114
- Bank Mandiri No. 128.000.459.3338
- BMI No. 304.002.3015
- BNI Syari’ah No. 009.611.0239
Semua atas nama Aksi Cepat Tanggap

3. PKPU >> www.pkpu.or.id (Kode : PKPU)
- Bank Negara Indonesia (BNI) Tebet No. Rek. 117.85.951 (Rekening Dollar - SWIFT CODE = BNI NI DJA TEB)
- Bank Syariah Mandiri (BSM) Mampang No. Rek. 003.000.6216
- Bank Mandiri (BM) Pasar Minggu No. Rek. 126.000.1005.114
- Bank Muamalat Indonesia (BMI) Sudirman No. Rek. 301.00354.15
- Bank Central Asia (BCA) Soepomo No. Rek. 600.034.7777
- Bank Negara Indonesia (BNI) Tebet No. Rek. 117.85.917
Semua atas nama PKPU

Setelah transfer, mohon kiranya untuk konfirmasi via sms ke Kosi di 08128510372 dengan mengetik : Jogja, Kode Lembaga (Portal / ACT / PKPU), Nama Bank, Jumlah Bantuan

Semoga Alloh meringankan hati dan langkah kita untuk terus beramal dan kita digolongkan kedalam orang2 yang bermanfaat bagi orang lain. Amin


Salam,
Bunda Naila

12 May 2006

1st Year on the blog

Category: Renungan Special Moment

Alhamdulillah, puji syukur kepada Alloh SWT atas semua anugrah yang telah diberikan. Hari ini genap 1 tahun blog ini eksis di dunia maya. Artinya sudah setahun ini saya belajar menuangkan apa yang saya rasakan, saya alami dan fikirkan kedalam bentuk tulisan.Ternyata menuang isi otak melalui tuts-tuts komputer tidak semudah yang saya bayangkan dulu. Banyak sekali ide dan pengalaman2 yang ingin saya sharing, tapi semuanya kadang hanya tinggal ide dan belum sempat saya tulis. Kadang saya bingung harus memulai dari mana nulisnya, tak jarang saya stuck ditengah jalan, dan akhirnya cuma jadi draft ajja:) mungkin emang moods nya lagi nggak ada. Jadi susah banget menuangkan isi otak dan perasaan kedalam bentuk tulisan. Belum lagi masalah waktu dan rasa males. Kesibukan di kantor kadang membuat saya harus menunda untuk menulis, alhasil ide yang tadinya udah muncul jadi lenyap lagi....

Namun dibalik itu semua, saya banyak menemukan banyak sekali pengalaman menarik dengan ber-blog ria. Saya banyak mendapat teman baru, dan pengalaman-pengalaman baru dari setiap blogwalking. Walaupun mungkin belum pernah bertatap muka dengan semua sahabat dari dunia blog, namun saya merasakan adanya ketulusan dari setiap kata sapa yang tertinggal di blog ini. Bahkan kadang saya merasa begitu dekat dan akrab, seakan sudah kenal sekian lama. Atau mungkin saya aja yang SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) he..he..he..Semoga tidak.
Beberapa sahabat yang sudah sempet kopdar, juga sangat warm dan welcome, terutama yang ada diluar kota, saat Saya sedang dinas luar kota. Walau belum pernah jumpa dan hanya bertegur sapa di dunia maya, namun ketulusan dan persahabatan yang ditawarkan begitu nyata terlihat dari sikapnya.

Akhirnya, Saya ucapkan terima kasih yang dalam buat sahabat-sahabat semua yang sudah berkenan mampir dan menawarkan tali silaturahmi yang indah. Sahabat semualah yang telah membuat saya tetap semangat untuk meng-update blog ini. Mudah-mudahan ada ada sedikit hikmah atau pelajaran yang bisa diambil dari setiap kunjungannya, walaupun belum banyak yang bisa saya tuangkan disini. Semoga silaturahmi diantara kita dapat membuat kita menkadi lebih dekat kepada-Nya dengan saling nasehat-menasehati dalam kebaikan dan taqwa. Amin.

***

"Ukhuwah adalah telaga bagi batin yang rindu cinta sejati, tempat jiwa berlabuh untuk selalu menguatkan, memberi dan berbagi. Didalamnya ada lantunan syahdu ketulusan do'a untuk saudaranya......"


Salam...
Bunda Naila

27 April 2006

Kayak Adhek Bayi....

Category: Celoteh Naila

Sudah seminggu ini Naila punya kebiasaan baru yaitu dia minta bobok di dalam tenda yang dulu pernah dipakai waktu Naila masih bayi, supaya nggak digigit nyamuk saat tidur diluar box bayinya.
Kebiasaan ini berawal saat minggu lalu Naila diajak bunda nengokin tetangga depan rumah yang baru saja melahirkan. Pas kita nengokin si adhek bayi perempuan yang imut itu lagi bobok pake tudung anti nyamuk yang biasa dipake bayi.
Sampe di rumah saat Naila diminta untuk bobok siang dia langsung nyeletuk:
Bunda:"Kakak bobok siang dulu yuk, ntar bunda bikinin susu yach" - sejak sekolah Naila minta dipanggil kakak
Naila:"Mau bobok kayak adhek bayi bunda..."
Bunda:"Masak udah gedhe minta gendong? "- Bunda pikir Naila minta gendong
Naila:"Mau bobok pake rumahan kaya adhek bayi" - mungkin dia pikir itu rumah2an kali yach
Bunda:" rumahan apa yah???" *mikir sambil garuk kepala*
Mungkin Naila BT juga kali ngeliat Bunda kok nggak paham ama yang dia bilang akhirnya Naila ambil album foto waktu Naila masih bayi. Dan langsung nunjuk foto dia waktu bayi saat tidur di tenda anti nyamuk.
Akhirnya bunda paham juga apa yang dimaksud Naila dengan rumahan. Sejak saat itu tenda anti nyamuk yang biasa dipake Naila waktu bayi keluar lagi dari museum. Dan setiap akan tidur baik siang atau pun malam, ritualnya bertambah yaitu tiduran didalam tenda anti nyamuk sambil minum susu. Trus berguman "Kayak adhek bayi, Bunda......"
Bunda cuma bisa manggut "iya bayinya udah gedhe" he..he..he..
Cheers,

20 April 2006

Apa Kabar Cinta ???

Category:Renungan

Mencintai dan dicintai adalah hal yang diinginkan oleh setiap orang. Cinta antara orang tua dan anaknya, suami dengan istri, kakak dengan adik atau antara sesama manusia. Tak jarang beberapa benda-benda kesayang pun tak luput dari cinta kita, seperti mobil, baju, hp, komputer,dll. Semuanya manusiawi.

Namun kita perlu waspada ketika cinta kita kepada anak, istri, suami, kakak, adik dan orang tua bahkan harta benda telah membuat kita jauh atau bahkan lupa kepada Sang pemilik Cinta yang hakiki.

Saat kita menikah, kita telah dianggap telah melaksanakan 1/2 dari agama. Artinya yang setengahnya lagi harus kita gapai bersama pasangan didalam mahligai rumah tangga. Idealnya, setelah menikah harusnya kualitas keimanan dan ibadah suami istri semakin meningkat dibandingkan saat sebelum menikah. Kalau dulu waktu masih singgle sholat fardhu sendiri, setelah menikah bisa berjama'ah bersama istri atau suami. Waktu masih sendiri susah sekali bangun malam untuk menjalankan sholat tahajud, setelah menikah ada suami atau istri yang akan membangunkan kita untuk mengajak tahajud bersama. Intinya yang dulu biasa dilakukan sendiri kini bisa dilakukan bersama dan tentunya ada yang berperan sebagai pengontrol atau pembimbing mungkin suami sebagai qowwam akan lebih berperan dalam membimbing istrinya dalam hal peningkatan kualitas ibadahnya. Mulai dari sholat bareng, tilawah bareng atau mengkaji al qur'an dan hadist bareng. Harapannya dengan menikah maka makin terbentang luas ladang amal bagi kita, sehingga istilah menggenapkan dien untuk pernikahan itu benar adanya.

Namun tak jarang pula, saat kita mencitai makhluk atau benda membuat kita jauh atau bahkan melupakan Dia sang pemilik cinta. Misalnya, saat sebelum menikah sangat aktif dalam majelis dakwah, sholat selalu tepat waktu, tilawah setiap abis sholat magrib, tahajud pun tidak ketinggalan dan bahkan puasa sunnah senin kamis pun masih rajin dilakukan. Namun keadaan menjadi terbalik setelah menikah, sholat jadi sering telat, puasa sunah sudah jarang dilakukan, tilawah hampir tidak pernah lagi apalagi bangun tengan malam untuk tahajud.

Semuanya dilakukan diluar kesadaran kita, karena cinta kita kepada mahkluk lebih besar dari pada Sang pencipta makhluk. Mungkin bagi seorang istri kesibukan seharian bekerja atau mengurus anak bisa dijadikan excuse untuk sholat tidak tepat waktu, untuk tidak tilawah dan meninggalkan tahajud. Toh mengurus anak, suami dan rumah tangga juga merupakan ibadah. Begitu juga bagi suami, excuse kesibukannya dalam bekerja untuk memberi nafkah anak dan istri telah membuat dia lupa untuk sholat berjama'ah, tahajud, tilawah dan bahkan peran sebagai qowwam yang harusnya dia lakukan untuk membimbing keluarganya telah terlupakan.

Tak jarang pula yang beranggapan bahwa "hubungan" suami-istri, sudah cukup memberikan nilai ibadah bagi mereka. Dengan kata lain jika ada aktifitas ibadah yang lebih ringan untuk dikerjakan kenapa harus mencari yang berat atau susah untuk dilakukan seperti tahajud, tilawah atau sholat berjama'ah.

Gambaran diatas hanya sepenggal kisah dari kecintaan kita pada makhluk melalui ikatan pernikahan. Belum lagi kecintaan kita kepada anak setelah mereka kita lahirkan. Bisa jadi kita bisa lebih jauh lagi dari Sang pemilik cinta karena cinta kita kepada anak.

Saya ingat nasehat Aa Gym dalam ceramahnya, "hati-hati jika mencintai makhluk, jangan sampai karena hadirnya makhluk cintamu kepada Sang pencipta makhluk menjadi berkurang, karena suatu saat nanti makhluk yang kamu cintai itu bisa saja diambil dari kamu"

Jadi, bagaimanakah kabar cinta Anda hari ini???
Mudah-mudahan cinta yang kita miliki membuat kita semakin cinta kepada Sang pemilik cinta bukan malah sebaliknya.


Cheers,
Bunda Naila
"Rindu akan Cinta yang bisa membawaku lebih mencintai-Nya"

17 April 2006

Untitled

Category:Others

Kau tanya aku,
kenapa aku begini?
ada apa dengan aku?

Ku tau itu hakmu
tuk tanyakan itu.....

Tapi.....
Jangankan kau,
aku sendiripun tak tau

Yang ku tau.....
aku hanya ingin dimengerti....
aku ingin sendiri.....
untuk saat ini.


*)Please.....understand me.....

03 April 2006

Always Happy with ngumpul-ngumpul....

Category:Special Moment



Postingan ini special saya persembahkan buat teman dan sahabat yang pas 1 April kemaren dah mau meluangkan waktu untuk ngumpul bersama. Terutama yang udah berkenan nginep rame-rame di gubuk Bunda. Moment seperti ini sudah lama banget nggak ada sejak kita semua lulus kuliah dan mulai sibuk dengan karir masing-masing. Padahal dulu sering banget kita ngumpul, mudah-mudahan moment ini menjadi awal agar silaturahmi diantara kita bisa terjalin kembali.

Format acaranya dadakan, Saat Bunda, Bambang dan Isal punya rencana tuk ngumpul, karena dah lama banget gak ketemu and ngobrol. Akhirnya jadilah mereka nginep di rumah plus Koen2 and Nunu. Sambil menikmati ikan patin bakar jadilah semaleman kita berlima ngobrol, sementara di halaman dapan teman2 ayah juga sedang ngumpul sambil bakar ikan patin. Lalu tercetuslah rencana, gimana kalo besok kita kumpulin anak2 yuk. Wah ide bagus, akhirnya sabtu siang kita semua meluncur ke MP (Macaroni Panggang) setelah sampe MP kita mulai beraksi telpon sana telpon sini menghubungi semua sahabat yang berdomisili di Bogor supaya bisa ngumpul. Walhasil, datanglah Farah (Juragan Bengkel), Sandi (Aa Haji) yang selalu sibuk dengan client dan para pejabat, Fafan (Pejabat Dep Keu) beserta Istri dan Njoe wanita hamil yang gaul abiiis he..he..he..

Selama di MP kita semua ngobrol panjang lebar, mulai dari mengenang saat kuliah yang seru dan lucu kalo dipikir-pikir sekarang. Sampai masalah karir dan keluarga. Untung aja kita nggak sampai diusir sama pelayan MP, abis lama banget ngombrolnya.

Finally, karena ngobrolnya belum puas dan takut diusir, kita lanjutin ngobrolnya di rumah si Aa Haji di daerah sempur, nggak jauh dari MP.

Acara bubar setelah sholat magrib bersama di rumah Aa Haji.

Nggak perlu ngomong panjang lebar, biarkan gambar-gambar berikut ini yang bicara. Pictures said million words.





Percaya atau nggak, acara ngumpul bareng teman-teman lama yang pernah dekat sama kita memberikan energi positif yang cukup besar buat kita. Ntah apa namanya sepertinya kita atau saya khususnya merasa fresh dan sejenak melupakan semua beban yang menghimpit baik beban kerja ataupun keluarga. Malah bisa dibilang, seperti kembali kejaman 5 tahun silam saat masih singgle dan masih kuliah. Dimana kita merasa lepas nggak punya beban apapun selain beban belajar.

Nah untuk urusan ngumpul gini, kayaknya nggak seru kalo ngajakin anak or suami. Bukannya apa, takutnya ntar mereka kita cuekin. Apalagi kalo yang ngumpul pada masih singgle or nggak bawa keluarga. yang ada kita malah ribet ama anak dan gak jadi reunian bareng temen:) Bolehlah duong.... sejenak kita lupakan untuk sementara anak dan suami saat ngumpul bareng teman or sahabat ???? iya nggak??

Cheers,

 
Design by NATTA | Copyright @ ArisYantie - Bunda Naila Themes | Bunda Naila Corpuration