06 July 2006

Piala Dunia bagai 2 sisi mata uang

Category: Renungan Daily Story

"Selamat yee... jagoan lu italy ma perancis masuk final", sapa salah satu teman saya.

Pagi ini saya gembira karena Italy- jagoan Saya setelah Argentina dan Brazil kandas diperempat final- akhirnya bisa maju ke babak Final. Seperti biasa pagi ini setiba Saya dikantor, setelah meletakkan tas di meja kerja dan menyalakan komputer Saya langsung menuju ruang sebelah untuk memulai obrolan pagi sambil menikmati kopi atau teh hangat dan snack pagi yang disediakan kantor. Sejak Piala dunia berlangsung sampai hampir mamasuki babak final obrolan pagi kami pasti seputar bola.

"Wah, rugi lu kemaren nggak ikutan tarohan ma kita-kita. Prediksi lu kalo italy ma perancis bakal masuk final bener", timpal yang lainnya.
"Iya, coba lu ikutan, hari ini lu bisa minta ditarktir dimana aja terserah elu....gratis lagi"
"Si anu tuh....menang 500 ribu", sahut yang lain.

Memang pada saat memasuki putaran semi final, beberapa teman yang seruangan dengan Saya gencar mengajak taruhan, biar seru dan semangat dalihnya. Tapi Saya kurang begitu merespon, karena emang nonton bola adalah kegemaran saya, jadi tanpa taruhan pun saya semangat nontonnya. Apalagi kalo team-team favorite saya yang tampil. Pasti nggak akan saya lewatkan.

"Ini bukan judi loh.....kan uangnya kita buat makan-makan nraktir yang teamnya menang", jelas teman Saya ketika saya berusaha nolak ajakannya dengan alasan takut termasuk judi.
"Lagian kalo dikit-dikit mah gak papa kali....empat tahun sekali ini", yang lain menimpali.

***
Piala Dunia memang memiliki daya magis yang luar biasa bagi para pecinta bola. Kejadian yang Saya alami diatas adalah hal yang lumrah ketika piala dunia berlangsung. Bahkan dalam sebuah surat kabar sepak bola, ada rubrik khusus yang membahas prediksi pemenang serta tips dalam bertaruh.Belum lagi situs yang memfasilitasi ajang taruhan tersebut. Ajakan untuk taruhan dalam bentuk uang atau traktiran kerap kali datang selama piala dunia berlangsung. Tinggal bagaimana kita menyikapi hal ini. Nonton Bola tidak membuat kita dosa, tapi jika disertai dengan judi tipis-tipis (istilah kerennya-red) akan menambah daftar dosa kita.

Sudah cukup banyak yang Saya korbankan untuk menonton setiap pertandingan selama piala dunia, mulai dari waktu, tenaga dan biaya (buat beli cemilan, kopi dan minuman penambah stamina-red). Jangan sampai dengan adanya piala dunia ini malah nambahin daftar dosa Saya yang sudah cukup banyak.

Idealnya, setiap apa yang kita lakukan selagi didunia ini memiliki nilai ibadah bukan sebaliknya. Supaya tenaga dan waktu yang kita korbankan setiap malam dan dinihari bangun untuk nonton bola nggak sia-sia. Jadi, bagaimana caranya supaya nonton piala dunia memiliki nilai ibadah?

Beberapa teman Saya mengaku, bahwa piala dunia membawa dampak positif bagi mereka. Bukannya dampak terhadap dompet yang makin tebal karena menang taruhan, tapi dampak positif terhadap ibadah mereka. Mereka mengaku bahwa frekwensi tahajud mereka jadi bertambah selama piala dunia berlangsung. Subhanallah. Bahkan beberapa teman saling membangunkan via telpon atau sms untuk memberitahu bahwa pertandingan telah dimulai. Lalu saat break antar babak, mereka pun kembali sms "kita tahajud dulu yuuk....15' bermunajat pada Alloh". Subhanalloh

Jika setiap malam kita bangun untuk nonton piala dunia, lalu kita selingi dengan tahajud, artinya hampir sebulan kita akan rutin tahajud. Harapannya kita jadi terbiasa untuk bangun malam dan menunaikan tahajud, walaupun piala dunia telah berakhir.

Bagai dua sisi mata uang, nonton bola pun bisa membawa manfaat atau malah mudharat. So....terserah Anda mau menerima ajakan yang mana. Yang jelas hidup ini singkat dan hanya sekali. Jangan disia-siakan.

-Dedicated to my friend who always wake me up during the world cup "thanks for remind me to do qiyamul lail"-

Cheers,
Bunda Naila

1 comments:

Anonymous said...

aduh bagus banget nih, coba ngirimnya awal piala dunia pasti lebih bermanfaat
sekarang tinggal 2 pertandingan jadi gak pengaruh sepertinya mbak
tapi isinya top bgt

 
Design by NATTA | Copyright @ ArisYantie - Bunda Naila Themes | Bunda Naila Corpuration