Category: Renungan
Dijemput di Bandara, dianter ke hotel, lalu ditawarin mau jalan-jalan, makan malam dimana, pokoknya full of services deh kalo lagi tugas ke luar kota. Mungkin karena dianggap orang pusat atau major client jadi mendapat perlakuan yang lumayan istimewa ketika harus ke daerah. Rupanya hal itu tidak hanya Saya alami sendiri, seperti pagi ini setelah breakfast Saya menunggu jemputan di Lobby Hotel sambil membaca koran. Tiba-tiba lobby dipenuhi oleh beberapa petugas keamanan yang berpakaian safari dan beberapa memakai seragam Polisi. Tampak juga dua buah mobil sedan mewah yang pintunya udah terbuka. Tak lama kemudian muncul seseorang berpakaian seragan Polisi didampingi seorang wanita berjilbab dikawal memasuki mobil. Semua orang tersenyum dan menaruh hormat padanya. Sepertinya beliau adalah salah satu pejabat tinggi kepolisian yang sedang berkunjung ke Surabaya dan kebetulan satu hotel dengan Saya.
Hal yang wajar jika kita merasa senang dihormati, dihargai dan dianggap istimewa oleh orang lain. Tapi satu hal yang perlu direnungkan adalah kenapa orang lain menghormati kita?kenapa mereka mengistimewakan kita? Apakah memang kita patut dihormati atau diistimewakan daripada yang lainnya?
Orang lain menghormati kita, mengistimewakan dan bahkan memuji itu karena mereka tidak mengetahui atau belum mengetahui kita yang sebenarnya. Kita dihormati , dihargai karena Alloh masih berkenan menutupi semua aib-aib kita. Tidaklah sulit bagi Alloh untuk membuka keburukan dan aib kita dihadapan orang lain. Tidak ada manusia yang suci selain Nabi Muhammad SAW, setiap kita termasuk Saya pasti punya masa-masa kelam. Pasti pernah melakukan dosa dan bahkan mungkin sampai sekarang pun masih bergumul dengan dosa. Tapi semua itu masih ditutupi oleh Alloh. Hanya Alloh yang mengetahui hal buruk dan dosa yang pernah dan masih kita lakukan. Bahkan yang masih terlintas dihatipun Alloh mengetahuinya.
Jadi sesungguhnya, tidak ada yang patut kita banggakan palagi sombongkan dihadapan Alloh.
Jabatan, kehormatan, pakaian yang kita kenakan semuanya adalah topeng yang menutupi aib dan keburukan kita.
Seringkali Saya berpikir akankah sahabat-sahabat, rekan kantor, relasi dan saudara saya masih mau menerima saya, apakah mereka masih menghormati saya jika mereka tahu siapa sebenarnya Saya, masa lalu Saya dan aib-aib Saya. Sungguh, membayangkannya pun Saya tidak berani. Bahkan mungkin orang tua akan menyesal memiliki anak seperti Saya. Bisa jadi satu persatu sahabat, relasi dan saudara akan meninggalkan kita dan menganggap kita hina.
Alhamdulillah, Alloh masih memberi kesempatan agar Saya berubah, bertobat dan hijrah dengan menutupi keburukan Saya. Kesempatan yang harus segera Saya ambil sebelum semuanya terungkap, karena sesungguhnya tidak ada yang sulit bagi Alloh termasuk membuka aib dan keburukan Saya. Belum terlambat untuk berubah, kehinaan, dosa dan masa lalu yang kelam bukan halangan untuk kita agar menjadi lebih baik. Bukakankah kupu-kupu yang indah pun berasal dari ulat yang menjijikkan.
Semoga di Ramadhan kali ini kita khususnya Saya bisa bermetamorforsis dari ulat yang menjijikan menjadi kupu-kupu yang indah. Amin
27 September 2006
Kok Saya dihormati.....Tanya Kenapa?
8:24:00 AM
Bunda Naila
2 comments
Ya Rabb....
Ampuni sekelam apapun masa lalu hamba
Ampuni sebesar apapun dosa yang pernah hamba lakukan
Ampuni hamba yang masih sering mengulang dosa....
Kepada siapa lagi hamba harus meminta ampun selain padaMu
22 Sept 2006
- Sheraton Sby #1518 -
2 comments:
jadi sekarang lagi dimana nih teh? salam buat Bogorku tercintah!
seneng banget liat update annya yg ciamik...
Post a Comment