Dia sahabat Saya, merasa perkawinannya yang hampir menginjak tahun ke-2 tidak seperti yang dia harapkan. Dia menginginkan suami yang bisa menjadi imam dalam setiap sholatnya, suami yang biasa membangunkanya tengah malam untuk melakukan sholat tahajud bersama dan suami yang bisa menemaninya membaca Al qur'an. Semua hal itu belum terwujud dalam rumah tangganya, sehingga membuatnya merasa rumah tangganya hampa dan berjalan timpang.
Selama ini, Dia sudah telah berusaha mengajak suaminya untuk sama-sama belajar memperbaiki diri. Namun Dia merasa usaha yang dilakukan suaminya belum maksimal. Dia merasa berjalan terlalu cepat, sehingga keluarganya terasa berjalan pincang. Sementara sang suami seperti berjalan ditempat, dan yang lebih parah lagi tak ada kesadaran untuk berubah. Suaminya. Lalu harus bagaimana ?
***
Mungkin Dia mewakili sebagian kita yang memasuki gerbang pernikahan dengan segudang harapan tentang sosok pasangan ideal. Semua dari kita pasti memiliki kriteria tersendiri tentang pasangan ideal. Saking lekatnya harapan itu seakan terus membayangi dan ketika ternyata pasangannya tidak sebagaimana harapannya, maka kecewa.
Ada baiknya kita positive thinking, bahwa kita menikahi pasangan kita dengan segala apa yang ada pada dirinya berupa kelebihan dan kekurangannya. Kita pun punya kekurangan dan kelebihan. Kelebihannya untuk disyukuri, kekurangannya menjadi ladang amal buat kita untuk memperbaikinya karena Allah. Dengan begitu kita tidak akan mudah kecewa terhadap segala kekurangan yang terdapat pada pasangan kita.
Satu lagi, bahwa apa yang kita terima saat ini mungkin tidak baik menurut kita, tapi belum tentu buruk menurut Alloh.
21 June 2005
Ketika Mimpi tak jadi kenyataan
4:55:00 PM
Bunda Naila
1 comment
1 comments:
iya...sebenarnya ini yang menjadi ganjalan di hati banyak wanita,mbak...
entah kenapa terkadang tanpa sadar mungkin juga karena gambaran pasangan ideal yang ada di novel2 ato buku2 yang sangat mendramatisir hehe...
padahal pada kenyataannya tidak ada manusia yang sempurna...
memang harus belajar sabar, syukur, ikhlas, dan husnuzon ma Alloh...
Post a Comment