puncak gunung tertinggi di dunia?
Tenzing Norgay : Sangat senang sekali
Reporter : Andakan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary,
tentunya posisi Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya Anda
yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak Mount
Everest?
Tenzing Norgay : Ya, benar sekali, pada saat tinggal satu langkah
mencapai puncak, saya persilakan dia (Edmund Hillary) untuk
menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama di dunia yang
berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia....
Reporter : Mengapa Anda lakukan itu???
Tenzing Norgay : Karena itulah IMPIAN Edmund Hillary, bukan impian
saya.....impian saya hanyalah berhasil membantu dan mengantarkan
dia meraih IMPIAN nya.
******
Itulah petikan wawancara seorang reporter dengan seorang pemandu yang telah berhasil menghantarkan Edmund Hillary mencapai puncak Mount Everest. Banyak hal yang bisa kita ambil hikmah dari petikan wawancara itu khususnya buat perenungan saya.
Hal yg perlu saya ingat adalah, bahwa setiap kesuksesan seseorang pasti ada orang lain dibalik kesuksesan tersebut. Jadi bukan mutlak sukses sendiri. Pemahaman ini bisa menghindarkan kita dari perasan sombong dan takabur. Jadi kalau sudah diatas janganlah lupa untuk menengok ke bawah, keasal kita sebelum mencapai tempat di atas.
Lalu jika kita liat kutipan diatas, Saya sungguh salut dengan attitude dan mental sang pemandu. Kebahagian baginya adalah bisa mengantarkan atau memberikan kebahagian bagi orang lain. Sungguh luar biasa sikap yang demikian itu. Kalo dia mau bisa saja dia yang menjadi orang pertama mencapai puncak karena memang kesempatan itu ada didepan matanya. Namun etiket dan rasa tanggung jawab terhadap tugasnya sebagai pemandu membuat dia tidak melakukan itu. Justru dia merasa bahagia bukan syirik melihat keberhasilan orang lain dan tidak sombong karena telah berjasa pada keberhasilan orang lain. Bisakah kita seperti Dia?
Menurut Anda siapakah yg layak disebut sebagai orang hebat??? si pemandu ataukah sang pendaki???
Cheers,
Bunda Naila