28 May 2007

Memikat Cinta

"Aku nyari - nyari koki yang cocok buat lidahmu, ternyata ada di dalam diriku! He... He, masakan spesial untukmu malam ini"


SMS dari suami saya yang terlalu Pede ini datang begitu melambungkan rasa bahagia. Kejutan yang bagi saya tidaklah kecil nilainya. Amat berharga dan bernilai emosi tinggi.

Saya hafal dengan kebiasaannya. Ketika dia mengirimkan pesannya tersebut, hampir bisa dipastikan dia tengah berkutat didapur. Meramu masakan yang entah apa namanya. Biasanya semua bumbu instant dicampur ke dalam masakan: kecap asin, minyak wijen, garam, bawang goreng siap pakai, dan lain-lainnya. Hanya dia saja yang tahu persis rumus masakannya. "Rahasia" katanya setiap kali saya iseng menanyakan kunci keberhasilannya.
Padahal saya tidak serius untuk sungguh-sungguh ingin mengetahui racikannya tersebut. Saya tahu pasti, bumbu racikannya adalah campuran dari semua bumbu instant yang ada didapur kami.

Tapi saya tak perduli, itu tak teramat penting. Yang terpenting adalah nilai-nilai kejutan yang selalu disodorkannya selama ini membuat hidup saya terasa lebih hidup dan penuh warna.
Suami saya mempunyai cara sederhana dan memikat untuk menunjukan perhatiannya. Selama ini, saya terhipnotis dengan kejutan-kejutan yang disampaikannya dengan gaya yang segar dan menyenangkan itu.

Kali ini saya tengah sibuk dikejar dengan tugas di kantor. Dan dari pagi saya belum sempat memberi kabar apapun untuknya. Tanpa diminta dengan sukarela dia mengirimkan setangkai bunga mawar yang indah lengkap dengan sebaris kalimat yang tertulis:
"Hai, terima aja apa adanya ya. Tq"

Ada tawa yang nyaris meledak! Saya tergelitik dengan usaha dan kerja kerasnya untuk menjadi sedikit romantis. Apa yang dikirimnya itu seketika menyegarkan fikiran dan perasaan. Walau hanya melalui SMS, mawar itu telah saya terima dengan rasa syukur tak terhingga.
***

Ya, begitulah. Dia telah banyak mengajarkan tentang sebuah perhatian kecil di tengah keterbatasan waktu dan materi yang kami miliki.

Ketika kita tidak bisa memberikan hal-hal besar menyenangkan yang membutuhkan ketersediaan materi untuk pasangan kita, kita harus bisa mencari, menemukan, untuk kemudian mengaplikasikan perhatian kecil tersebut dalam keseharian kita. Tak perduli betapa padatnya kesibukan yang kita miliki, seharusnya hal tersebut menjadi perhatian khusus yang tidak terganggu oleh alasan apapun.

Bukankah di tengah perjalanan kita bisa berkirim SMS dengan kata-kata menyenangkan dan kalimat motivasi yang membuatnya bersemangat? Bukankah kita bisa memberikan kejutan dengan mengirimkan surat pujian kita untuknya yang dikirim lewat pos ke alamat kantornya?


Atau jika ada sedikit uang, pergi saja ketoko buku, belikan buku yang terkait dengan hobi dan minatnya. Tidak sulit bukan?
Kita bisa melakukannya dengan cara dan gaya dan menurut kemampuan masing-masing. Yang dibutuhkan hanyalah mau atau tidak untuk melakukannya.

Yuk, kita buat proyek ini berjalan ditahun ini. Kita beri judul: Proyek Sederhana, Memikat dan Penuh Cinta!


Source: Milist Daarut Tauhid

14 May 2007

Ma'af


kata yang begitu diharapkan
kala hati terluka

yang ingin didengar
walau hanya sebatas kata

namun tak banyak lisan
yang mampu mengucapnya

hanya karena merasa
dirilah yg paling benar adanya

Sisa Energi

"Yang bener aja dong kak, masak tiap sabtu-minggu papa harus nemenin kamu maen atau jalan-jalan. Papa juga perlu istirahat kan tiap hari udah ke kantor, jadi perlu libur juga. Lagian jalan-jalan itu juga perlu duit kak. Udah maen aja dirumah sama adek"

Begitulah sepenggal jawaban seorang bapak kepada anaknya yang secara tidak sengaja saya dengar ketika melintas didepan rumahnya. Rupanya sang kakak mengajukan proposal untuk jalan-jalan kepada papanya. Namun sayang, sang papa yang sedang sibuk mengotak-atik motornya tidak mengabulkan keinginan si anak. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi si anak yang baru berusia sekitar 4 tahunan itu, langsung ngambek dan dengan mata berkaca-kaca masuk kerumah mengadukan kekecewaannya pada sang mama.
***

Sambil berjalan menuju rumah saya terus berpikir. Siapa yang salah ya? Si anak nggak salah kok ngajak jalan-jalan ortunya, mungkin dari senin-jum'at mama-papanya nggak ada dirumah karena harus kerja. Lalu begitu libur dia pasti akan nagih dan nuntut untuk menghabiskan waktu bersama mama-papanya entah maen dirumah atau jalan-jalan keluar rumah. Suatu hal -yang wajar saya kira. Tapi bagaimana jika hal tersebut jadi rutinitas weekend? Bukankah kita sebagai orang tua juga perlu istirahat sejenak setelah setiap hari sibuk dg urusan kerjaan. Mau tidak mau waktu istirahat itu akan terbentur dengan keinginan anak-anak untuk bermain bersama atau jalan-jalan. Belum lagi jika harus jalan-jalan, pasti akan memerlukan biaya minimal untuk makan atau transport. Bagaimana jika kondisi keuangan orang tua terbatas.

Kedua kondisi diatas bagaikan dilema bagi para orang tua yang yang setiap hari dari pagi hingga malam harus bekerja di kantor. Saya yakin tidak ada orang tua yang ingin mengecewakan anaknya, termasuk bapak tadi. Tapi kondisilah yang memaksa demikian. Mungkin karena lelah setelah 5 hari bekerja dari pagi hingga malam atau emang sudah tidak ada lagi dana untuk mengajak anak-anak sekedar jalan atau makan diluar.

Sehingga saat weekend yang bagi anak-anak kita adalah saat sangat dinantikan berharap dpt bermain bermanja dengan papa dan mamanya ternyata tidak sejalan dengan keinginan orang tua yang ingin beristirahan dari penatnya pekerjaan. Anak-anak hanya mendapatkan sisa energi pada saat weekend, ya energi yang tersisa setelah 5 hari bekerja.

Saya pun merasakan betapa beratnya menghadapai hal tersebut. Tak jarang setelah pulang kantor saya harus mengabaikan lelah dan letih karena harus menemani Naila maen atau harus membacakan cerita saat menemani tidurnya yang cukup larut malam. Bahkan rencana bangun siang atau istirahat saat weekend pun hampir selalu gagal karena tidak tega menolak ajakannya untuk jalan-jalan. Semua itu hanya karena Saya tak ingin anak saya mendapat sisa-sisa energi ataupun sisa perhatian. Walaupun tak bisa dipungkiri memang hanya itulah energi saya yang tersisa. Karena kadang saya pun pernah membiarkannya tidur dengan mbak atau maen dg mbak saat letih sudah tak kuasa lagi saya tahan atau saat pekerjaan tak mungkin ditinggalkan.

Dari kejadian itu saya jadi bisa merasakan betapa kecewanya Naila putri saya saat keinginannya untuk maen atau jalan-jalan bersama bundanya tak terpenuhi hanya karena bundanya sudah tak mampu lagi menahan letih atau saat bundanya sedang cekak sehingga untuk sekedar jalan atau makan diluar pun tak ada kemampuan. Ma'afkan bunda ya sayang.....

Semoga belum terlambat untuk memperbaiki segalanya. Semoga kita semua orang tua khususnya saya diberi kekuatan dan energi lebih untuk dapat mengasuh, mendidik serta mencurahkan kasih sayang kepada permata hati dan buah hati kita tidak dengan waktu dan energi yang tersisa.

Kita dituntut untuk lebih sabar dan kreatif mencari cara untuk menyeimbangakan waktu dikantor dan dirumah. Yang terpenting adalah kesadaran kita (Saya) selaku orang tua bahwa anak harus mendapatkan perhatian yang utama bukan sisa-sisa.





13 May 2007

Mati.....

akhir dari hidup yg fana
saat berjumpa dg sang pemilik jiwa
saat pertemuan dengan sang pemilik cinta
tak ada lagi riuh gelisah dunia
semua akan indah
ketika segalanya tertata
seperti arahanNya
mati....
aku tau itu pasti
aku pun akan mati

tapi....
jika boleh ku mohon
ku tak mau mati hari ini
bukannya ku takut mati
tapi ku masih butuh waktu
tuk benahi diri
dan....
lunasi jiwa yg tergadai oleh dosa

08 May 2007

Bingung...

Dari kemaren masih bingung....antar ikutan company outing atau nggak? Sejak awal sih udah daftar ikutan, bahkan kaos, travel bag serta buku panduan outing sudah diterima. Tinggal uang saku saja yang belum di bagi, emang biasanya dibagi setelah sampai dilokasi, supaya karyawan nggak melarikan diri pulang kerumah setelah menerima uang sakau he..he...

Biasanya gw nggak pernah absen ikutan outing tiap tahun. Emang sudah jadi rutinitas di kantor kalo outing tuh nggak ngajak keluarga, karena sasarannya emang keakraban antar karyawan dan biasanya tempat yang dituju jauh dari Jakarta . Kalo family day biasanya diperkenankan bawa seluruh keluarga, tapi lokasinya tidak jauh-jauh dari Jakarta, nah ini diconduct-nya setiap 5 tahun sekali.

Selama hampir lima tahun disini gw dah ngalamin 3 kali outing dan 1 kali family day. Kalo tahun ini ikut berarti dah 4 kali gw ikutan outing. Outing tahun lalu ke Tanjung Lesung resort didaerah Banten, dua tahun lalu outing ke Bali, tahun sebelumnya ke Malang. Tapi jujur paling seru itu pas di Tanjung Lesung, terutama di Beach Club-nya. Mungkin Karena Bali dan Malang adalah tempat yang udah sering gw kunjungin, secar sejak kecil gw tinggal di Banyuwangi dimana akses ke Bali atau Malang gampang banget getto loh. Pas di Tanjung Lesung sempet nyobain banana boat, snorkelling, Glass bottom boat dan aktifitas pantai lainnya, tapi satu yang nggak kesampaian cuma maen Jet Ski. Secara kulit udah item kebakar matahari. Seruuuu abiis....3 hari 2 malam jadi anak pantai he..he..he..


Kembali lagi ke planning outing tahun ini. Sampai hari ini (H-1) gw masih bingung. Peluang ikut dan nggak ikutan masih 40-60, artinya lebih banyak peluang untuk nggak ikut walopun cuma selisih 10% saja. Tapi secara tujuan, akomodasi dan acara kurang menarik gw jadi mikir-mikir lagi. Consideration-nya:
Nggak ikutan:
1. Dari hasil pooling ternyata Bus significantly win against air plane. Karena emang kebanyakan orang factory lbh memilih Bus daripada pesawat karena bisa ngefect ke jumlah uang saku. Kalo naik peasawat bisa jadi uang sakunya dikit. Dan jumlah orang factory lebih banyak daripada orang office, jadilah Bus yang menang. Hhhmm...ke Jogja naik Bis, selain pasti pegel gw jg termasuk orang yg gampang mabok kl naik Bus kelamaan apalagi kl jalannya berkelok-kelok kyk di puncak. Dijamin teler dijalan, jadi nggak enjoykan?
2. Tujuan Jogja, Solo Tawang Mangu, bukan tempat yg baru dan menantang. Baru bulan lalu tugas ke Jogja, jalan di Malioboro, Belanja di Mirota batik, lalu ke UGD (Unit Gawat Dagadu), trus Mall ambarukmo. Jadi rada-rada males kalo kesitu lagi.
3. Punya waktu lebih banyak buat maen bersama My beloved Naila, since office will be closed during the annual outing. Berarti gw punya waktu 2 hari (Kamis - Jum'at) untuk Naila ditambah weekend (Sabtu - Minggu) walaupun resikonya dipotong cuti 2 hari. Trus lagi kondisi si 'mbak' rada-rada nggak fit gitu, jadi agak worry ninggalin Naila.
Ikutan:
1. Uang saku yang lumayan gedhe, malah terbesar diantara outing-outing sebelumnya. Cukuplah buat blanja-blanja di Jogja. *ngiler.com*
2. Door Prize, dengan total nilai hadiah hampir 40 jt. Paling apes dapet voucher belanja di Carrefour. Lumayan juga...he..he..he..
3. Dah kadung janji ma Jeng Isna buat kopdaran lagi seperti biasa. Buat Jeng Isna di Jogja:
"Kalo aku ndak jadi ke Jogja jo nesu ya jeng....
4. Nggak enak ama temen2, my Boss masak acara keakraban kayak gini nggak ikutan
Tuh..kan malah bingung. Hhmm..mungkin perlu sholat istikharah nanti malam buat minta petunjuk mana yang terbaik. Semoga....
Cheers,
Bunda Naila

06 May 2007

Hangout.....

Categories: Daily Stoty Celoteh Naila

Setelah hampir 2 kali kehilangan my weekend karena urusan kerjaan dan kantor, Akhirnya, keinginan buat hangout bareng My Naila terwujud juga. Berikut reportase-nya:
*halaaah....sok jurnalis bgt seh*

H-3 'Rabu':
Pagi-pagi sekali, sekitar jam 6 pagi Naila bangun, seperti biasa minta susu. Setelah susu habis:

N:"Bunda kerja nggak?"
B:"Iya dong sayang...kan kakak juga sekolah hari ini"
N:"Kakak nggak mau sekolah, mau libur aja sama bunda"
B:"Loh kok?nanti aja hari sabtu kita jalan-jalan, hari ini kakak sekolah dan bunda ke
kantor. Ok nggak?" *Bujuk.com*
N:"Iya, tapi kakak mau jalan-jalan dulu pake sepeda, sama bunda"
B:"Ok, tapi jgn lama-lama ya" *sambil melirik jam 6.20 masih keburu lah*


akhirnya sebelum ngantor, bunda harus nemenin kakak naik sepeda keliling komplek. Walhasil, rutinitas baru ini berjalan selama 3 hari, dan selama itu pula bunda selalu sampe kantor jam 10.00 pagi *yang punya kantor ini hi..hi...3x*

H-1 'Jum'at':

Seperti bisa, begitu Naila membuka matanya saat bangun pagi:

N:"Bunda libur nggak?"


B:"nggak sayang...kan besok liburnya"


N:"besok kita jalan-jalan ya bunda, terus kakan Naila mau ke salon"


B:"ngapain ke salon kak?"

N:"Rambut kakak kan udah panjang, jadi mau dipotong"


B:"Dipotongnya sama bunda aja ya?"

N:"Nggak mauuu...maunya potong di salon" *Ngambek.com*


B:"Iya deh....ntar kita potong rambutnya disalon

Kebiasaan potong disalon ini muncul setelah Naila pernah nganter Bunda potong rambut & creambath di salon. Secara kebetulan rambut Naila juga dah mulai panjang, akhirnya Naila potong rambut juga di salon itu. Sejak itulah Naila selalu nggak mau dipotong sendiri rambutnya, dan slalu minta ke salon untuk potong rambut.


Hari H 'Sabtu'

Akhirnya hari yang dinanti tiba. Seperti biasa, Naila langsung menyusun agenda hari ini, sejak dia bangun pagi.

1. Jalan2 ke gramedia, beli beberapa buku aktifitas, vcd Barnie dan Dora yang sedang discount. Hhhmm...terpaksa harus disortir dahulu sebelum sampai kasir tentu tanpa pengetahuan Naila, jika tidak mau tekor alias over budget, secara semua yang diliat dan disukai langsung dimasukkan kedalam shopping bag. Ma'ap ya kakak...isi dompet bunda kan terbatas he..he..he..


2. Lets Dance bunda.....Sampe Timezone, seperti biasa langsung menuju beberapa permainan, seperti mobil, kapal dll. Hal yangbaru adalah....Naila mulai tertarik dengan dancing game. Emang belum bisa sih, tapi dia enjoy banget dengan musiknya, walaupun tanda yg diinjak belum tepat. Yasud...biarin ajalah mau dancing...asal nggak nangis minta supaya bunda ikutan dancing...he..he..he.. Akhirnya, berhasil juga membujuk Naila untuk pulang. Sampai rumah Naila langsung terlelap, karena kecapaian. Menjelang tidurnya Naila masih sempet bergumam, "Bunda Nanti bangun tidur ke salon ya". *gubrakzzz* Kirain dah lupa nih anak. Ternyata masih inget juga.

Karena udah terlanjur janji, akhirnya bunda pun mengantar Naila untuk potong rambut di salon deket rumah. Cuma nganter Naila doang, untung aja tarif anak2 berbeda dengan tarif dewasa, kalau tidak kan rugi boo :)Sepulang dari salon, "hi..hi..Kakak kayak Dora ya bunda?"
Hhmmm..... hikmah hari ini, ternyata anak kecil itu selalu inget akan janji yg kita ucapkan. Dia akan nagih terus tuh janji sampe kita menepatinya. So, berhati-hatilah jika berjanji pada anak-anak kita. Kalo nggak yakin bisa nepatin mendingan ga usah janji. Dari pada ntar ngajarin anak2 buat ingkar janji....iya nggak??? setuju nggak????

Cheers,

Bunda Naila

 
Design by NATTA | Copyright @ ArisYantie - Bunda Naila Themes | Bunda Naila Corpuration