28 September 2006

Do'a ku

Category:Others
kebanyakan orang berdo'a
agar dapat menikah dengan orang yang mereka cintai,
tapi doa'ku sedikit berbeda,
dengan segala kerendahan hati,
kumohon pada Tuhan,
agar aku dapat mencintai orang yang aku nikahi
-terinspirasi dari sebuah Novel pakistan yang belum sempat terbeli-

I'tiraf

Ilahi....
aku bukanlah ahli surga
tapi aku juga tak mampu menahan panasnya neraka
Ya Rabb...
ampuni dosa-dosaku dan terimalah tobatku
sesungguhnya Engkaulah Pengampun dosa-dosa besar
Rabb.....
dosa-dosaku bagaikan butir pasir di pantai
dengan rahmatMu aku mohon ampunkan aku
Ya Rabb...
Umurku berkurang setiap hari
tapi dosaku bertambah, bertambah dan bertambah
hingga aku tak mampu memikulnya
Illahi...
aku hamba Mu yang penuh dosa datang padaMu
mengakui dosa-dosa dan bersimpuh merintih memanggil Mu
ampuni dosa-dosaku,hanya Engkaulah yang berhak mengampuni sgala dosa
namun bila engkau tolak do'aku, taubatku, permohonan maafku
kepada siapa lagi hamba mohon ampunan

27 September 2006

Kok Saya dihormati.....Tanya Kenapa?

Category: Renungan

Dijemput di Bandara, dianter ke hotel, lalu ditawarin mau jalan-jalan, makan malam dimana, pokoknya full of services deh kalo lagi tugas ke luar kota. Mungkin karena dianggap orang pusat atau major client jadi mendapat perlakuan yang lumayan istimewa ketika harus ke daerah. Rupanya hal itu tidak hanya Saya alami sendiri, seperti pagi ini setelah breakfast Saya menunggu jemputan di Lobby Hotel sambil membaca koran. Tiba-tiba lobby dipenuhi oleh beberapa petugas keamanan yang berpakaian safari dan beberapa memakai seragam Polisi. Tampak juga dua buah mobil sedan mewah yang pintunya udah terbuka. Tak lama kemudian muncul seseorang berpakaian seragan Polisi didampingi seorang wanita berjilbab dikawal memasuki mobil. Semua orang tersenyum dan menaruh hormat padanya. Sepertinya beliau adalah salah satu pejabat tinggi kepolisian yang sedang berkunjung ke Surabaya dan kebetulan satu hotel dengan Saya.

Hal yang wajar jika kita merasa senang dihormati, dihargai dan dianggap istimewa oleh orang lain. Tapi satu hal yang perlu direnungkan adalah kenapa orang lain menghormati kita?kenapa mereka mengistimewakan kita? Apakah memang kita patut dihormati atau diistimewakan daripada yang lainnya?

Orang lain menghormati kita, mengistimewakan dan bahkan memuji itu karena mereka tidak mengetahui atau belum mengetahui kita yang sebenarnya. Kita dihormati , dihargai karena Alloh masih berkenan menutupi semua aib-aib kita. Tidaklah sulit bagi Alloh untuk membuka keburukan dan aib kita dihadapan orang lain. Tidak ada manusia yang suci selain Nabi Muhammad SAW, setiap kita termasuk Saya pasti punya masa-masa kelam. Pasti pernah melakukan dosa dan bahkan mungkin sampai sekarang pun masih bergumul dengan dosa. Tapi semua itu masih ditutupi oleh Alloh. Hanya Alloh yang mengetahui hal buruk dan dosa yang pernah dan masih kita lakukan. Bahkan yang masih terlintas dihatipun Alloh mengetahuinya.

Jadi sesungguhnya, tidak ada yang patut kita banggakan palagi sombongkan dihadapan Alloh.
Jabatan, kehormatan, pakaian yang kita kenakan semuanya adalah topeng yang menutupi aib dan keburukan kita.

Seringkali Saya berpikir akankah sahabat-sahabat, rekan kantor, relasi dan saudara saya masih mau menerima saya, apakah mereka masih menghormati saya jika mereka tahu siapa sebenarnya Saya, masa lalu Saya dan aib-aib Saya. Sungguh, membayangkannya pun Saya tidak berani. Bahkan mungkin orang tua akan menyesal memiliki anak seperti Saya. Bisa jadi satu persatu sahabat, relasi dan saudara akan meninggalkan kita dan menganggap kita hina.

Alhamdulillah, Alloh masih memberi kesempatan agar Saya berubah, bertobat dan hijrah dengan menutupi keburukan Saya. Kesempatan yang harus segera Saya ambil sebelum semuanya terungkap, karena sesungguhnya tidak ada yang sulit bagi Alloh termasuk membuka aib dan keburukan Saya. Belum terlambat untuk berubah, kehinaan, dosa dan masa lalu yang kelam bukan halangan untuk kita agar menjadi lebih baik. Bukakankah kupu-kupu yang indah pun berasal dari ulat yang menjijikkan.

Semoga di Ramadhan kali ini kita khususnya Saya bisa bermetamorforsis dari ulat yang menjijikan menjadi kupu-kupu yang indah. Amin


Ya Rabb....
Ampuni sekelam apapun masa lalu hamba
Ampuni sebesar apapun dosa yang pernah hamba lakukan
Ampuni hamba yang masih sering mengulang dosa....
Kepada siapa lagi hamba harus meminta ampun selain padaMu
22 Sept 2006
- Sheraton Sby #1518 -

26 September 2006

Dosa....bukan akhir segalanya

Category: Renungan

Siapa yang berani mengaku dirinya tidak pernah melakukan dosa? Saya yakin setiap manusia selain Nabi Muhammad SAW, pasti pernah melakukan dosa, baik dosa kecil, besar, sembunyi-sembunyi ataupun yang terang-terangan.

Pernah salah seorang teman Saya bercerita bahwa dia pernah tergelincir berbuat dosa. Dia merasa frustasi dan menyesal sekali. Sampai-sampai dia berputus asa bahwa sudah tidak ada gunanya lagi beribadah karena pasti tidak akan diterima oleh Alloh SWT. Kalaupun beribadah, rasa ragu selalu menyusup dalam hatinya, keraguan akankah dosanya diampuni oleh Alloh, ragu akankah amal ibadahnya di terima oleh Alloh.

Jujur, Saya pun sering bertanya-tanya dalam hati apakah amal ibadah Saya, sholat, puasa, sedekah akan diterima oleh Alloh sedangkan Saya pernah berbuat dosa dan mungkin bahkan masih sering mengulang dosa. Sampai akhirnya Saya merenungi syair dari salah satu kelompok nasyid dari Malaysia The Zikr yang sedang saya dengar melalui MP3:

Tuhan.....
Dosaku menggunung tinggi, namun rahmatMu melangit luas....
Selangkah ku rapat padaMu, seribu langkah Kau rapat padaku....

Tuhan
Walau sering ku tobat mungkir....
Namun pengampunanMu tak pernah berhenti

Astagfirullah.....Saya tersadar bahwa ternyata rahmat dan ampunan Alloh sangatlah luas. Terutama buat hambanya yang benar-benar mau bertobat. Dosa yang pernah kita lakukan bukanlah akhir dari segalanya. Bukan berarti dengan berbuat dosa telah tertutup pintu rakhmat tuk menggapai cinta Ilahi, asalkan kita bertobat dengan sebenar-benarnya tobat.

Setidaknya dengan pengalaman tergelincir pada dosa membuat kita lebih waspada dan berhati-hati agar tidak tergelincir untuk yang kedua kalinya. Bahkan membuat kita semakin bersemangat untuk terus memperbaiki diri menjadi yang lebih baik, Insyaalloh.

Satu lagi kegelisahan Saya dan mungkin juga Anda rasakan adalah seperti syair Abunawas berikut ini:

Ilaahi lastu lil firdausi ahlan
Walaa aqwaa 'alan naaril jahiimi.
Fahabli taubatan waghfir dzunuubi
Fainnaka ghoofirun dzanbil adhiimi.

Dzunuubi mitslu a'daadir rimaali
Fahabli taubatan yaa Dzal Jalaali
Wa umriy naaqisun fi kulli yaumi
Wadzanbi zaaidun kaifahtimaali

Wahai Tuhan ku tak layak ke syurga Mu
Namun tak pula aku sanggup ke nerakaMu
Ampunkalah dosaku terimalah tobatku
Sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa2 besar
Dedicated to: my best friend,
thanks for sharing
dan
jangan pernah berputus asa dengan rahmat Alloh

Energi Positif

Alhamdulillah, tugas ke Surabaya dah kelar dan berjalan lancar. Mohon ma'af buat semua sahabat Bunda karena belum sempet balas berkunjung, bahkan untuk pamit di blog aja nggak sempet, maklum persiapan ke Surabaya cukup menguras waktu dan tenaga jadi nggak sempet blogwalking apalagi update. Terima kasih banyak buat Sahabat yang udah meluangkan waktu untuk mampir. Alhamdulillah selama di Surabaya Saya selalu online walaupun hanya sekedar menengok blog tanpa me-repaly palagi update (maklum pulsanya terbatas he..he..he..).

Subhanalloh, ternyata walaupun gak ada update postingan sama sekali, tapi Sahabat masih berkenan mampir. Sungguh sapaan atau pertanyaan "Bunda kapan update?...kok blm update? Bunda kemana aja? Ayo posting lagi...." memberikan Saya energy positif untuk tetap semangat nulis walaupun sedang berada di luar kota. Ntahlah....perjalanan dan pekerjaan slama diluar kota membuat Saya merasa segan untuk menulis walaupun nenteng laptop kemana-mana. Namun setelah Saya membaca sapaan sahabat-sahabat Saya di dunia maya dalam shoutbox mulai mengalir energi yang membuat saya bersemangat lagi untuk menulis apa yang Saya alami dan rasakan agar bisa berbagi dan diambil hikmah. Berbekal semangat dari para sahabat Saya coba untuk tetap menulis dengan segala keterbatasan.....walaupun belum sempat di upload. Insyaalloh akan di upload ASAP tapi tetap dengan tanggal pada saat Saya menulisnya. Semoga.....

Akhirnya, Ijinkan saya mengucapkan terima kasih atas semua energy positif yang sahabat berikan. Sungguh ukhuwah itu begitu indah dan bermakna jika kita kita memaknainya dengan saling mengingatkan dan menguatkan dalam kebaikan. Amin

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Mohon Ma'af lahir dan Bathin. Semoga Ramadhan kali ini mempertemukan kita dengan Lailatul Qodar. Amin

Cheers,
Bunda Naila

14 September 2006

Indahnya Ukhuwah

Category: Others

Seperti sebuah perahu yang kecil, kecil sekali. Terombang-ambing di tengah samudra tak berbatas. Terhempas badai, terlempar oleh topan. Akhirnya terdampar.
Nyaris tak terlihat karena kilau sang mentari, putih, tersamar di sela hamparan pasir dan percikan pecahan ombak. Sendiri, oleng, terseok seok, tak terkendali. Seakan tak bernahkoda.

"Sabar ya Mbak........" , Suara lirih itu kudengar dari belakang ku'
Ku usap bulir benir yg meleleh dari sudut mataku.
Jantungku semakin berpacu...berdegup keras
Sederas derai air mataku

Kugengam erat tangannya, erat sekali
Tak terkatakan... Kecuali degup jantungku

"You are a strong women....yang sabar ya" katanya lagi
"Alloh tak akan membebani umatNya diluar batas kemampuan umatNya. Bagaikan pohon yang menjulang tinggi maka terpaan angin akan semakin keras"

Aku masih diam, tak bisa berkata-kata.

"Kau tidak sendiri Mbak, masih ada aku yang selalu mendukungmu, membantumu untuk terus mekar menjadi bunga yang indah walau angin kencang menerpamu"

Ungkapan yang menyejukkan. Akupun meng-iyakan.
Kembali ku genggam tangannya...erat sekali

Ini doanya Mbak, ujarnya:

"Allahumma Laa shla illaa maa ja'altahu sahlan, wa anta taj'alul hazna idzaa syi'ta sahlan"

Ya..Alloh
Tiada yang mudah selain yang Kau mudahkan
dan Engkau jadikan kesusahan itu mudah jika Engkau menghendakinya jadi mudah.
(HR. Ibnu Hibban)

"Ukhuwah adalah telaga bagi batin yang rindu cinta sejati,
tempat jiwa berlabuh untuk selalu menguatkan, memberi dan berbagi.
Didalamnya ada lantunan syahdu ketulusan do'a untuk saudaranya......"

*)Dedicated to all my best friends wherever you are. Thanks for strengthen me.

13 September 2006

Category: Others
luka itu begitu dalam
hingga tak mampu lagi
memaknai kata sayang dan pujian
hempaskan semua rasa
yang jatuh bangun ku bina
dan kini kembali ku terhempas
setelah berkali jatuh
ku coba yakinkan diri
bahwa aku bisa bangkit kembali
tapi perih itu
membuat ku tak sanggup
tuk bangkit lagi
duhai....Sang pemilik hati
dengan apalagi kubalut perih ini
selain dengan menyebut namaMu
di pertiga malam terakhir

12 September 2006

BILA IBU BOLEH MEMILIH *)

Category: Others

Anakku,
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu...
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak,,,, engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata...

Anakku,
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit ,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah... saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku,
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku...
Hidup memang pilihan ....
Jika dengan pilihan ibu , engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak ...
Maafkan ibu....
Maafkan ibu ...

Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita ,
agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang

Percayalah nak ....
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu

Percayalah nak ...
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu....
Dedicated to My Naila, I Love U kakak......
*)Dikutip dari: Puisi Hati Ratih Sanggarwati

11 September 2006

Nenek tua diangkot M26

Category:Daily Story Renungan


Pagi ini Saya pergi ke kantor sedikit dengan perasaan yang berbeda dari biasanya. Bukan karena hari Senin yang lebih padat dari biasanya atau kemacetan karena pembangunan Bus Way, tapi karena seorang nenek tua yang kebetulan satu angkot dengan Saya di M26.

Si Nenek yang kira-kira berumur 70an itu naik M26 tidak lama setelah Saya naik, di daerah Cawang. Kebetulan keadaan angkot hampir penuh dan yang tersisa hanya bangku ulang tahun (bangku extension yg menghadap ke belakang - red). Untunglah salah satu penumpang yg duduk didalam mengalah memberikan tempat duduknya, yang lumayan aman buat Si Nenek. Dengan susah payah si Nenek, yang sudah agak bongkok itu masuk ke dalam angkot dibantu oleh beberapa penumpang, bersyukur juga si abang sopir cukup sabar menunggu sampe si Nenek duduk dengan tenang.

Sempet terlintas dibenak Saya, kok tega-teganya anggota keluarganya membiarkannya pergi sendirian tanpa ada yang menemani. Bagaimana nanti kalo nyebrang atau turun naik angkot.

Tidak lama setelah duduk si Nenek, berkata dengan logat betawi yang kental: "Terima Kasih, yak. Emang ribet kalo nenek-nenek pergi jalan".

"Mau ambil pensiun Nek?", salah seorang penumpang bertanya.
"Kagak...mau ke rumah sodara di pisangan", jawab si Nenek
"Kok perginya sendirian nek? emang anaknya kemana? nggak nganterin?", tanya penumpang lainnya.
" Lah...anak emak dah pada jauh ngikut suaminya, trus yang bungsu kagak sempet, dari pagi-pagi dah berangkat gawe pulangnya malem. Cucu juga udah pada berangkat sekolah"

Deg....Saya yang dari tadi cuma mendengarkan langsung miris mendengar jawaban si Nenek. Pikiran Saya langsung melayang teringat Mama di kampung. Akankah Mama akan mengatakan demikian bila di usia tuanya nanti pergi sendiri tanpa ditemani oleh siapapun?

Saat ini saja Saya pulang kampung hanya setahun sekali, sementara adik Saya yang cuma 2 orang sudah sibuk dengan kuliahnya. Tak jarang Mama mengeluh kesepian dirumah karena adik-adik pulang kerumah hanya untuk singgah lalu pergi lagi. Bahkan Mama juga sempet sedih jika makanan yang Beliau masak masih utuh karena anak-anaknya sering makan diluar. Istilahnya, dimasak sendiri...dimakan sendiri.....Kalo sudah begitu, Saya cuma bisa menghibur lewat telepon.

Duh, Gusti betapa hamba belum bisa membalas kasih sayang Mama. Bahkan untuk mengisi kesepian dan kesendiriannya saja hamba belum bisa. Semoga Mama mengerti bahwa anaknya disini tidak pernah meninggalkannya sendiri. Mungkin tidak dalam kehadiran secara fisik, tetapi cinta dan untaian do'a selalu menyertai kemanapun Mama pergi.

"Ya...Alloh, sayangilah kedua orangtua ku seperti mereka menyanyangiku waktu kecil. Amin"

Bunda Naila
-Tak sabar menunggu Lebaran, untuk bertemu Mama-

 
Design by NATTA | Copyright @ ArisYantie - Bunda Naila Themes | Bunda Naila Corpuration